Sementara itu, pendekatan represif disertai dengan pembangunan ekonomi yang eksploitatif, menurut dia bukanlah jawaban untuk mengatasi separatisme.
Sosok yang merampungkan studi S3 di Radbaud University, Belanda, tersebut memandang, gerakan separatis sejatinya tidak bertujuan untuk memisahkan diri (dari negara).
Namun, kata dia, mereka ingin mengklaim kembali kemerdekaan yang menurutnya dirampas oleh negara kolonial.
“Oleh karena itu, dialog guna rekonsiliasi dengan kelompok separatis merupakan strategi yang bermartabat demi menjaga integrasi,” pungkasnya. (Ts/-Th)
Baca juga: Perspektif Linguis Sastra Indonesia UGM soal Kata Anjay