Cerita Diaspora KAGAMA tentang Upaya Keras Pemerintah dan Masyarakat Rusia Tangani Covid-19

602
Kandidat doktor Ural Federal University, Rusia, Ni Wayan Radita Novi Puspitasari bercerita tentang penanganan Covid-19 di Rusia. Foto: Ist
Kandidat doktor Ural Federal University, Rusia, Ni Wayan Radita Novi Puspitasari bercerita tentang penanganan Covid-19 di Rusia. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Covid-19 mewabah di Kota Ekaterinburg, Rusia pada Februari 2020. Virus bertransmisi bukan dari Tiongkok, tetapi dari Eropa.

Kandidat doktor Ural Federal University, Rusia, Ni Wayan Radita Novi Puspitasari mengungkapkan, ketika Covid-19 mulai menyebar di beberapa negara di luar Tiongkok, Rusia belum menerapkan pembatasan sosial, sehingga masih banyak warga yang bepergian ke luar negeri salah satunya ke Eropa.

“Negara-negara Eropa tersebut beberapa di antaranya Prancis, Italia, dan Spanyol. Bulan April, sudah lebih dari 11.000 kasus positif Covid-19,” ujarnya.

Hal tersebut dia sampaikan dalam webinar series, bertajuk Hidup Di Bawah Wabah: Polemik Normal Baru, yang digelar oleh Fakultas Ilmu Budaya UGM beberapa waktu lalu.

Novi mengatakan, Covid-19 menyebar di Rusia mulai dari Kota Moskow, Nizhny Novgorod, Saint Petersburg, hingga ke wilayah timur Rusia.

Baca juga: Pasca Lulus, Alumnus UGM Akan Menghadapi Situasi yang Menarik dan Kompleks di Masa Pandemi

Novi yang tinggal di Ekaterinburg, Provinsi Sverdiovskaya, mengungkapkan, wilayah yang ditinggalinya sudah terdapat kasus positif sebanyak 54 orang di akhir bulan April.

Alumnus Ilmu Sejarah UGM angkatan 2006 itu berujar, kasus positif paling banyak menyerang orang dewasa (20-40 tahun) dengan persentase 74 persen. Kemudian orang dewasa sebanyak 15 persen landia dan anak-anak sebanyak 8 persen.

“Pembatasan sosial mulai diberlakukan pada bulan Mei 2020. Saat perayaaan Idul Fitri, tempat-tempat ibadah mulai sepi, orang banyak beribadah di rumah.”

“Selain itu, pertemuan juga diminimalisir dengan memanfaatkan komunikasi secara online,” tutur Novi.

Diceritakan oleh Novi, tenaga medis sangat berjasa dalam perjuangannya menangani pasien Covid-19.

Baca juga: Saran Nawa Murtiyanto bagi Para Pendaki Gunung di Masa Pandemi