Ungguli Kedelai, Sawit Memang Tanaman Penghasil Minyak Nabati Paling Efisien

988
CEO PT Nusantara Sawit Persada (NSP), Teguh Patriawan, membeberkan sejumlah fakta yang membuktikan bahwa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati terbaik. (Foto: panen sawit di kebun PT NSP/Dok. Nabil)
CEO PT Nusantara Sawit Persada (NSP), Teguh Patriawan, membeberkan sejumlah fakta yang membuktikan bahwa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati terbaik. (Foto: panen sawit di kebun PT NSP/Dok. Nabil)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan dukungannya kepada komoditas tanaman sawit.

Pernyataan itu dikemukakan dalam webinar Diplomasi Indonesia dalam Memajukan Minyak Nabati bagi Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Kemlu bersama Universitas Negeri Padang telah mengkaji dan mendapat kesimpulan bahwa sawit merupakan tanaman paling efisien dibanding seluruh penghasil minyak nabati lain.

Kemudian, sawit tergolong ramah lingkungan karena minim penggunaan pestisida.

Bahkan, sawit juga memenuhi 12 dari 17 prasyarat SDGs (Sustainable Development Goals—program pembangunan dunia yang berkelanjutan.

Perbandingan luas tanaman dan produksi minyak nabati dunia (2018). Foto: Ist
Perbandingan luas tanaman dan produksi minyak nabati dunia (2018). Foto: Ist

Baca juga: Lulusan SMK Dicap Jadi Penganggur Terbesar di Indonesia, Dirjen Wikan: Itu Tak Akan Lagi Terjadi

Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh sawit tersebut dikonfirmasi pula oleh CEO PT Nusantara Sawit Persada, Teguh Patriawan.

Pertama, Teguh menyoroti tentang efisiensi dari tanaman keluarga kelapa yang satu ini.

“Produktivitas jauh lebih tinggi dari minyak nabati negara sub-tropis (kedelai, biji bunga matahari, dan rapeseed). Jadi, sawit menggunakan lahan lebih hemat,” kata Teguh kepada Kagama, belum lama ini.

Alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1968 itu lantas memberikan penjelasannya secara rinci.

Secara total, luas lahan sawit di dunia saat ini mencapai sekitar 22 juta hektar (14,32 hektar di antaranya ada di Indonesia).

Baca juga: Pandangan Helmy Yahya soal Gaya Kepemimpinan Ganjar Pranowo