Aneka Macam Usaha yang Dibangun Kabupaten Kebumen Saat Bernama Panjer

1508

Baca juga: Dirjen Nizam: Masa Pandemi Jadi Batu Lompatan Pendidikan Tinggi untuk Membuat Terobosan

Dia membina ibu-ibu dengan memberi keterampilan membatik dan menyulam.

Sebagian ibu-ibu ada yang dikirim ke Semarang untuk belajar membuat lumpia, ada pula yang dikirim ke Kediri untuk belajar membuat tahu.

Bahkan pada 1659, dibuka pabrik minyak nabati dan pabrik semen di daerah Gombong.

“Usaha ini berhasil membawa kemakmuran,” tutur Purwadi, yang mengajar di Fakultas Bahasa dan Seni UNY.

“Keberadaan Kabupaten Panjer cukup diperhitungkan dalam kancah diplomasi Mataram,” bebernya.

Baca juga: 19 Tahun Berkarier di Bidang Kehutanan, Korsa Rimbawan Selalu Jadi Kebanggaan Tri Wira Yuwati

Seiring berjalannya waktu, Kabupaten Panjer tetap kukuh berdiri. Meskipun pusat pemerintahan kerajaan berpindah-pindah hingga menetap di Surakarta pada 1745.

Perpindahan yang terakhir tersebut menandai berakhirnya era Kesultanan Mataram yang memunculan Kasunanan Surakarta.

Pada 1861, Kasunanan Surakarta mengubah nama Panjer menjadi Kebumen. Penggantian nama ini untuk menghormati sosok Pangeran Bumidirdjo yang berperan besar dalam pembangunan Brang Kulon.

“Berasal dari kata bumi yang merujuk pada nama Bumidirdjo. Kebumen, berasal dari kata kebumian,” ucap Purwadi.

“Secara morfologis menjadi Kebumen. Dalam konteks semantis, Kebumen adalah tempat tinggal yang dihuni Pangeran Bumidirdjo,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Faktor yang Membuat Adaptasi Kebiasaan Baru Sulit Diterapkan di Angkutan Perkotaan