Baca juga: Pandangan Helmy Yahya soal Gaya Kepemimpinan Ganjar Pranowo
Anak dari pasangan Maduseno dan Majati, Raden Mas Bodronolo, lantas diangkat jadi pejabat bupati yang pertama buat Panjer.
Pada masa itu, Panjer juga dikenal dengan suasana kehidupan yang agamis.
Sebab, ada sosok Sunan Geseng yang menyebarkan agama Islam di Pertapan Gunung Geyong.
Kata Purwadi, Sunan Geseng adalah murid dari Sunan Kalijaga. Perjuangan Sunan Geseng dilanjutkan oleh salah seorang anak didiknya, Ki Ageng Singoputro.
Ki Ageng Singoputro ini memiliki anak bernama Endang Potrosari yang menikah dengan Raden Mas Bodronolo.
“Pernikahan ini melahirkan putra yang cakap cukup, yaitu Raden Mas Kertosuto dan Raden Mas Hastrosuto,” ucap Purwadi.
“Raden Mas Kertosuto bertugas di wilayah Panjer Rama Lembah. Raden Mas Hastrosuto bertugas di wilayah Panjer Gunung. Kabupaten Panjer semakin arum kuncara,” jelas alumnus Fakultas Filsafat dan Fakultas Ilmu Budaya UGM ini.
Menurut Purwadi, kedudukan Kabupaten Panjer yang dinakhodai Hastrosuto kian kuat saat Mataram dipimpin oleh Sinuwun Amangkurat Tegal Arum (Amangkurat I).
Dialah raja keempat Mataram yang memimpin antara 1645 sampai 1677.
Pada masa ini, Ratu Wiratsari kerap berkunjung ke Panjer untuk menciptakan aneka macam usaha.
Baca juga: Nezar Patria: Fakultas Filsafat UGM adalah Sekolah Kepenulisan Terbaik di Indonesia
