Lulusan SMK Dicap Jadi Penganggur Terbesar di Indonesia, Dirjen Wikan:  Itu Tak Akan Lagi Terjadi

541

Baca juga: Nezar Patria: Fakultas Filsafat UGM adalah Sekolah Kepenulisan Terbaik di Indonesia

Karena itu, seharusnya lulusan SMK dapat diserap langsung oleh industri. Selain itu, UMKM, Pemda, dan organisasi non-pemerintah (NGO) bisa jadi pelabuhan pagi para lulusan SMK.

Bagi Wikan, problem yang terjadi di Indonesia hanyalah kurang komunikasi.

“Lulusan SMK juga jangan sampai hanya menganggur. Jika tak langsung kerja lulusan SMK bisa kuliah,” ucap Wikan.

“Jadi lulusan sarjana terapan (D4) dan bisa lanjut S2 terapan,” tandas pria kelahiran 17 Maret 1975 tersebut.

Wikan menambahkan, pihaknya kini sudah meneken kerja sama (MoU) dengan universitas di Jerman untuk menyediakan pendidikan S2 terapan.

Baca juga: Dirjen Nizam: Masa Pandemi Jadi Batu Lompatan Pendidikan Tinggi untuk Membuat Terobosan

Di tingkat nasional, industri juga telah diajak untuk bekerja sama tidak hanya sebagai penyerap tenaga kerja. Namun, juga sebagai tenaga pendidik ahli yang turut memberikan transfer ilmu.

Sehingga, lulusan SMK diharapkan menjadi tenaga kerja yang terampil.

Hanya, yang disayangkan Wikan adalah banyak orang tua yang masih memandang sebelah mata SMK.

Padahal, menurutnya, SMK bisa menyalurkan minat anak. Hal itu tentu bisa membuat anak belajar dengan bahagia dan tanpa keterpaksaan.

“Sepertinya kita masih harus menyadarkan orang tua siswa SMP se-Indonesia (yang berpikir) bahwa satu-satunya jalan untuk sukses adalah masuk SMA favorit,” ujar Wikan.

“Padahal, anak kita bisa juga sukses di SMK. Apalagi kalau belajar sesuai passion. Jika Indonesia ingin maju, pendidikan vokasinya pun harus maju,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: 19 Tahun Berkarier di Bidang Kehutanan, Korsa Rimbawan Selalu Jadi Kebanggaan Tri Wira Yuwati