Dirut BNI Syariah Alumnus Pertanian UGM: Potensi Industri Halal di Indonesia Rp3192 Triliun

442
Direktur Utama BNI Syariah alumnus Fakultas Pertanian UGM, Abdullah Firman Wibowo, menilai bahwa industri halal adalah pasar yang serius. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan bagi semua orang.

Tentu saja, setiap orang ingin agar keadaan kembali normal seperti semula.

Namun, keadaan yang normal perlu dibangun dengan budaya tatanan baru.

Demikian refleksi dari Direktur Utama BNI Syariah, Ir. Abdullah Firman Wibowo, M.M.

Firman, sapaannya, menilai ada tiga faktor yang mendorong perubahan menjadi cepat menyongsong budaya tatanan baru.

Baca juga: Dubes Wahid Serahkan Becak dari Sultan HB X kepada Salah Satu Museum Tertua di Rusia

Tiga faktor itu adalah teknologi (digitalisasi), keberadaan generasi milenial, dan jiwa kepemimpinan.

Produk dari kolaborasi ketiga faktor adalah kemunculan model bisnis baru.

“Pandemi memberikan efek positif yakni terdorongnya penggunaan teknologi digital-online,” kata Firman, dalam webinar Professional Goes to Campus yang diadakan Fakultas Pertanian UGM dan KAGAMA Pertanian, Jumat (17/7/2020).

“Kebiasaan transaksi yang sifatnya konvensional berubah menjadi digital. Teknologi mendorong berbagai macam bisnis,” sambung alumnus Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UGM ini.

Firman pun memberi contoh apa yang terjadi di BNI Syariah saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan.

Baca juga: Ketua KAGAMA Filsafat: Alumni Filsafat UGM Punya Peran Penting untuk Masyarakat