Strategi Petrus Kasihiw Jadikan Teluk Bintuni Kabupaten Berzona Hijau di Indonesia

1371
Teluk Bintuni pimpinan bupati alumnus UGM, Petrus Kasihiw, menjadi satu dari 47 kabupaten/kota di Indonesia yang berpredikat zona hijau terhadap Covid-19. Foto: Suara Papua
Teluk Bintuni pimpinan bupati alumnus UGM, Petrus Kasihiw, menjadi satu dari 47 kabupaten/kota di Indonesia yang berpredikat zona hijau terhadap Covid-19. Foto: Suara Papua

KAGAMA.CO, TELUK BINTUNI – Pandemi Covid-19 di Indonesia belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir, kendati era perubahan perilaku budaya tatanan baru telah dimulai.

Senin (20/7/2020) lalu, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia mencatat ada 1693 kasus baru terkonfirmasi positif.

Sehingga, secara total, saudah ada 88.214 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Penambahan kasus itu memang tidak terjadi di seluruh wilayah Indonesia, tapi hanya di beberapa tempat.

Yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

Baca juga: Komika Alumnus UGM Ini Terus Berkarya di Masa Pandemi

Kondisi yang berbeda-beda ini membuat Pemerintah Pusat menyerahkan kebijakan perubahan perilaku budaya tatanan baru (new normal) kepada masing-masing Pemerintah Daerah.

Daerah dengan status zona hijau berhak menyelenggarakan new normal, dengan tetap memerhatikan protokol pencegahan Covid-19.

Pada Kamis (15/7/2020) pekan lalu, Satgas Covid-19 melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana, merilis 49 kabupaten/kota yang berstatus zona hijau.

Satu di antaranya adalah Kabupaten Teluk Bintuni yang berada di Provinsi Papua Barat.

Predikat zona hijau diraih Teluk Bintuni setelah empat minggu berturut-turut tidak ada penambahan kasus baru.

Baca juga: Faktor Ini Bisa Sebabkan Pandemi Virus Corona di Indonesia Berakhir pada Februari 2021