Anastasia Dea Merasa Misa Kampus UGM Lebih Banyak Memberikan Suka ketimbang Duka

1557

Baca juga: Dubes Wahid Temui Orang Banyumas di Rusia yang Belum Pernah Pulang ke Indonesia

“Misa Kampus mengadakan acara-acara berbasis online, yaitu talkshow yang diadakan seminggu sekali melalui kanal YouTube Misa Kampus UGM,” ucap Dea.

Talkshow ini membahas beragam permasalahan yang dialami oleh kaum muda katolik saat ini, khususnya selama masa pandemi ini,” lanjut gadis yang berdomisili di Jogja ini.

Selain lomba, kegiatan berbasis daring lainnya adalah lomba yang terbuka untuk seluruh mahasiswa Katolik UGM.

Baca juga: Kisah Asisten Pelatih Sepak Bola PSS Sleman Alumnus UGM, Temukan Pentingnya Filsafat Dalam Sepak Bola

Khusus untuk Misa Syukur pada awal tahun, agenda tetap dilakukan secara offline dengan dipimpin oleh Uskup Mgr. Robertus Rubiyatmoko dari Keuskupan Agung Semarang.

Melalui kegiatan-kegiatan inilah Dea ingin menghilangkan stigma bahwa Misa Kampus (Miskam) dan KMK adalah entitas yang terpisah.

“Karena seringnya itu KMK fakultas menganggap bahwa Miskam dan KMK berdiri sendiri,” tutur Dea.

“Jadi saya ingin menekankan bahwa setiap mahasiswa katolik di UGM merupakan bagian dari Miskam,” pungkas sosok yang gemar menulis ini. (Ts/-Th)

Baca juga: Begini Kiprah Alumnus Filsafat UGM yang Berkarier di Dunia Sepak Bola