Anastasia Dea Merasa Misa Kampus UGM Lebih Banyak Memberikan Suka ketimbang Duka

1551

Baca juga: Strategi Petrus Kasihiw Jadikan Teluk Bintuni Kabupaten Berzona Hijau di Indonesia

Hanya saja, dia mengaku lebih banyak bertemu suka ketimbang duka.

“Salah satunya adalah menjalin relasi dengan teman-teman seiman dari fakultas lain,” tutur Dea.

“Melalui relasi yang terjalin, ada banyak sekali kegiatan yang dapat diadakan, baik di bawah Misa Kampus maupun KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik) fakultas,” sambung sulung dari dua bersaudara tersebut.

Satu kisah tak terlupakan diceritakan Dea saat satu minggu sebelum memasuki pekan Paskah 2019.

Umat Katolik diwajibkan menyucikan diri dari segala dosa dengan mengikuti ibadah tobat sebelum menyambut Natal dan Paskah.

Presidium Internal Misa Kampus UGM, Anastasia Dea Puspita, berbagi pengalaman tentang organisasi yang dia pimpin. Foto: Ist
Presidium Internal Misa Kampus UGM, Anastasia Dea Puspita, berbagi pengalaman tentang organisasi yang dia pimpin. Foto: Ist

Baca juga: Komika Alumnus UGM Ini Terus Berkarya di Masa Pandemi

Ibadah tobat dilanjutkan pengakuan dosa dilakukan dihadapan imam untuk mendapat pengampunan.

Prosesi ini digelar Misa Kampus UGM di sekretariatnya, Sekip Blok N-16.

Kata Dea, sesaat sebelum ibadah tobat dimulai, listrik mati. Kemungkinan terjadi korslet.

Alhasil, umat yang mengikuti pada jam-jam pertama harus bergelap gulita karena ibadah dilakukan sore menjelang malam.

Mereka sebenarnya telah berusaha menyalakan listrik sendiri. Namun, listrik tak kunjung menyala meski sudah dibantu imam.

Baca juga: Faktor Ini Bisa Sebabkan Pandemi Virus Corona di Indonesia Berakhir pada Februari 2021