KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kewajiban menggunakan masker bagi orang sehat selama pandemi Covid-19 menjadi perdebatan sejak awal ditemukannya virus, sampai akhirnya sebuah studi menyatakan bahwa Covid-19 bisa menular melalui udara.
Dokter spesialis paru RS Akademik UGM, dr. Siswanto, Sp.P mengatakan, sebetulnya pada masa awal Covid-19 mewabah di dunia, studi tentang kecurigaan Covid-19 bisa menular lewat udara sudah ditemukan.
“Kami dari pihak RSA UGM juga mendalami kecurigaan ini dan seiring dengan berjalannya waktu semakin banyak ditemukan bukti kuat sampai akhirnya dinyatakan suspect. Droplet bisa menyebar hingga jarak 2 meter,” jelasnya.
Hal tersebut dia sampaikan dalam Bincang Kesehatan: Masker, Gangguan Pernapasan, dan Kesehatan Kulit yang digelar UGM pada Kamis (16/7/2020) secara daring.
Baca juga: Dubes Wahid Temui Orang Banyumas di Rusia yang Belum Pernah Pulang ke Indonesia
Dia menjelaskan, protokol kesehatan menjadi penting untuk dipatuhi masyarakat. Menurutnya, masyarakat menjadi garda terdepan dalam pencegahan transmisi penyakit.
Untuk itu, physical distancing, memakai masker, dan mencuci tangan harus dilakukan dengan serius.
Diameter virus corona sangat kecil yaitu, 0,2 mikro. Dengan menggunakan masker N95 yang mampu memfiltrasi virus sekitar 3 mikro, virus corona tersebut tetap bisa lolos, sehingga peran masker hanya sebatas mengurangi penularan, bukan membentengi.
“Butuh 1000 butir virus untuk menimbulkan infeksi pada tubuh manusia. Namun, masyarakat tetap harus berhati-hati, karena orang batuk sekali saja bisa mengeluarkan 200.000 butir.”
