Dosen Ilmu Tanah UGM Bagikan Tips Bercocok Tanam Tanpa Pupuk Tambahan dan Ramah Lingkungan

4781
Dosen Ilmu Tanah UGM, Nasih Widya Yuwono menyampaikan bahan-bahan yang bisa dipakai untuk bercocok tanam tanpa menambah pupuk lagi. Masyarakat bisa menanam secara intensif dengan hasil yang tinggi. Foto: Ist
Dosen Ilmu Tanah UGM, Nasih Widya Yuwono menyampaikan bahan-bahan yang bisa dipakai untuk bercocok tanam tanpa menambah pupuk lagi. Masyarakat bisa menanam secara intensif dengan hasil yang tinggi. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Dalam kegiatan pertanian sederhana di rumah, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan kesuburan tanah agar bisa menuai hasil panen sesuai harapan.

Dosen Ilmu Tanah UGM, Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P, mengungkapkan, kesuburan dipengaruhi oleh wadah atau ruang dari tanah tersebut. Ruang ini berfungsi menyimpan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Menurutnya, wadah untuk tanaman harus dibuat sebesar mungkin, agar bisa mendapatkan kapasitas tanam yang lebih besar dengan penambahan volume ke atas.

Untuk menambah volume, dia menyarankan agar media tanam menggunakan ember tumpuk.

Bagian ember paling bawah dipasang kran air yang berfungsi untuk mengeluarkan pupuk organik cair dari dalam tanah.

Baca juga: Detektor Covid-19 Karya Peneliti UGM Bisa Beri Hasil 95 Persen Akurat

“Kemudian berikan nutrien yang cukup. Mempertebal volume tidak harus dengan pasir, tetapi bisa dengan arang yang mengandung biomassa,” ujar dosen yang menekuni bidang soil fertility ini.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Bincang Desa bertajuk Belajar Merawat Tanaman, yang digelar oleh Desa Apps dan Fakultas Pertanian UGM beberapa waktu lalu.

Dengan ruangan itulah, kata Nasih, tersimpan nutrien, termasuk air dan memberikan ruang yang lebih besar bagi perakaran untuk bekerja di situ.

“Kalau kita menggunakan ember tumpuk, kita bisa dapat pupuk organik cair, kompos, dan panen maggot BSF, sejenis pakan ternak untuk ikan dan ayam,” ujarnya.

Secara keseluruhan bahan-bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat media tanam antara lain arang, kompos, pupuk organik cair, abu, dan mikroba.

Baca juga: Alumnus Akuntasi UGM Didapuk Jadi Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN