Purworejo adalah Tanah Hadiah dari Kerajaan Medang Kamulan kepada Abdi Dalem Paling Setia

5977

Baca juga: Beban Berlapis, Begini Trik Mengatur Keuangan bagi Sandwich Generation

“Waktu itu pageblug mayangkara terjadi di sekitar kawasan Gunung Merapi, Merbabu, Sundara, Sumbing, Dieng, Slamet,” jelas alumnus Fakultas Filsafat dan Fakultas Ilmu Budaya UGM tersebut.

Waktu pun berlalu, tampuk kekuasaan Kerajaan Medang yang dipegang Mpu Sindok berganti pengampu.

Sosok penerus takhta Kerajaan Medang selanjutnya adalah Dharmawangsa Teguh.

Beberapa sejarawan menyebut bahwa Dharmawangsa adalah cicit dari Mpu Sindok.

Silsilahnya keturunannya yakni Mpu Sindok, Sri Isyana Tunggawijaya, Makutawangsawardhana, dan Dharmawangsa.

Baca juga: Perubahan Perilaku pada Budaya Tatanan Baru Memang Tidak Bisa Dilakukan dalam Semalam

Menurut Purwadi, Dharmawangsa, yang punya nama asli Jaka Panuhun, dilantik sebagai Raja medang pada 998.

Saat Dharmawangsa berkuasa, Kerajaan Medang memiliki pegawai istana yang khusus mengurusi tata cara ritual dan acara adat.

Mereka disebut sebagai abdi dalem Purwakinanthi. Kata Purwadi, mereka mengurusi mulai dari peringatan jumenengan, ulang tahun kerajaan, sesaji rajaweda, upacara Suran, dan kirab pusaka.

Pria kelahiran 1971 ini menilai, ruh kerajaan terletak pada upacara ritual. Karena itu, posisi abdi dalem Purwakinanthi sangat strategis.

“Koordinator abdi dalem Purwo Kinanthi dijabat oleh pasangan suami istri. Namanya Jaka Pramana dan Rara Wetan,” ucap Purwadi.

Baca juga: Upaya KAGAMA Jabar dan KAGAMA Cirebon Dorong UMKM agar Lebih Tumbuh