Menteri Muhadjir Dorong Inovasi Produk Kesehatan Dalam Negeri untuk Percepatan Penanganan Covid-19

130
Selain mendorong kemandirian ekonomi, upaya ini secara langsung bisa menunjang percepatan penanganan Covid-19. Foto: Antara
Selain mendorong kemandirian ekonomi, upaya ini secara langsung bisa menunjang percepatan penanganan Covid-19. Foto: Antara

KAGAMA.CO, JAKARTA – Kemandirian ekonomi terus didorong pemerintah Indonesia, agar perlahan bisa keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan terus mengembangkan inovasi produk dalam negeri.

Di masa pandemi, Indonesia kemudian memanfaatkan peluang memproduksi alat-alat kesehatan, seperti alat rapid test, ventilator, dan sebagainya.

Selain mendorong kemandirian ekonomi, upaya ini secara langsung bisa menunjang percepatan penanganan Covid-19.

Belum lama ini, telah dibuat alat rapid test RI-GHA Covid-19 atau Rapid Diagnostic Test IgG/IgM oleh anak bangsa, yang diapresiasi oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy.

Alat rapid test ini merupakan hasil dari pengembangan bersama dari Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT), Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, Universitas Mataram, dan PT Hepatika Mataram.

Baca juga: Bagaimana Pola Makan Bergizi dan Seimbang Selama Pandemi?

Sensitivitas alat rapid test sudah teruji melalui laboraturium terhadap orang Indonesia, sebesar 98 persen, dengan spesifitas mencapai 96 persen.

Dibandingkan dengan alat rapid test lain, RI-GHA Covid-19 mempunyai keunggulan yakni lebih fleksibel. Selain itu, alat memiliki kemampuan mendeteksi OTG, ODP, PDP, dan Pasca Infeksi dengan menggunakan sampel serum, plasma, atau whole blood.

Hebatnya lagi, hasil rapid test bisa diketahui dengan cepat yaitu 15 menit tanpa alat tambahan dan tenaga terlatih.

Saat ini, pembuat alat rapid test RI-GHA Covid-19, sedang dalam proses menuju tahap produksi massal. Jika sudah diproduksi, alkes ini dihargai Rp75 ribu saja.

“Kami dukung dan dorong karya anak bangsa, sehingga kita tidak lagi tergantung dengan produk luar negeri,” ujarnya pada Kamis (9/7/2020).

Baca juga: KAGAMA Pekanbaru Jalin Kerja Sama dengan Pemkot Setempat untuk Atasi Dampak Corona