Anwar Sanusi: Desa Inklusi Penting bagi Penguatan Desa

1938

Baca juga: Ganjar Ajak Masyarakat Gotong Royong Hadapi Krisis dari Desa

Untuk itu, pihaknya berusaha mewujudkan desa yang mandiri, dengan membangun berbagai pondasi yang kuat, di antaranya penguatan modal sosial dan dasar dan tata kelola perdesaan.

Pengembangan desa inklusi juga turut mendukung adanya peningkatan SDM desa. Pemerintah, kata Anwar, berusaha memberikan pelayanan dasar kepada seluruh kelompok marginal.

Ada pun pelayanan dasar itu berupa pengembangan kapasitas literasi desa termasuk pengembangan keterampilan, serta penguatan nilai-nilai inklusi sosial.

Kemudian juga dilakukan penguatan akuntabilitas sosial. Dalam hal ini memastikan pelaksanaan program dan anggaran, termasuk penggunaan dana desa dapat dipertanggungjawabkan.

“Selain mengawal UU Tentang Desa, Kemendesa, PDT, dan transmigrasi juga berusaha memastikan penyaluran dana desa sampai ke seluruh komponen kepentingan di desa,” tutur pria asal Ponorogo, Jawa Timur itu.

Baca juga: Inovasi dan Solidaritas Sosial Kunci Hadapi Krisis

Terakhir, pemerintah mengarahkan desa untuk melakukan adaptasi pelayanan dasar di era normal baru. Pelayanan dasar kepada kelompok rentan dilaksanakan dengan menaati protokol kesehatan.

“Desa inklusi harus menjadi bagian dari penguatan desa, kita berikan ruang seluas-luasnya. Kami ingin dalam lima tahun ke depan lahir banyak desa yang bisa mengaktualisasikan nilai-nilai inklusi, dalam hal ini mewujudkan desa yang ramah dan terbuka,” jelasnya.

Anwar menegaskan, desa inklusi merupakan desa yang berkomitmen dan secara konsekuen mampu menjalankan UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa.

UU tersebut berbunyi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kami sekarang sedang memperbaiki regulasi terkait desa inklusi. Kami juga mengharapkan adanya pastisipasi aktif dari seluruh mitra-mitra pembangunan, termasuk KAGAMA,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Awal Tahun Depan Indonesia Siap Produksi Vaksin Covid-19 dalam Skala Besar