Hal-hal yang Akan Dialami Sektor Pariwisata Selama New Normal

204
Direktur Pemasaran Badan Otorita Borobudur jebolan UGM, Agus Rochiyardi, menyampaikan beberapa hal yang akan dialami oleh sektor pariwisata kala menghadapi new normal. Foto: Tribun
Direktur Pemasaran Badan Otorita Borobudur jebolan UGM, Agus Rochiyardi, menyampaikan beberapa hal yang akan dialami oleh sektor pariwisata kala menghadapi new normal. Foto: Tribun

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ada beberapa hal yang akan dialami oleh sektor pariwisata kala menghadapi new normal.

Demikian disampaikan oleh Direktur Pemasaran Badan Otorita Borobudur, Dr. Drs. H. Agus Rochiyardi, M. M. dalam Biotalk berjudul Strategi Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Menghadapi Normal Baru, beberapa waktu lalu.

Menurut alumnus Fakultas Biologi UGM ini, pariwisata kini merupakan hal yang penting bagi masyarakat Indonesia, karena menjadi penyumbang devisa nomor dua di Indonesia.

“Wisatawan mancanegara di Indonesia growth-nya mencapai 67,6 persen pada tahun 2014-2018. Industri pariwisata ini menariknya adalah yang padat karya karena bisa mempekerjakan orang banyak.”

Baca juga: Harapan Jay UKM Bola Voli Jadi Wadah Belajar dan Membangun Toleransi

“Bisa dibayangkan betul, jika ada lima juta restoran saja, maka bisa merekrut banyak orang. Jadi industri ini tentu padat karya bukan padat modal,” imbuhnya.

Agus tak memungkiri bahwa bahwa pandemi virus corona sangat memengaruhi dunia pariwisata, bahkan membuat beberapa sektor terpaksa ditutup.

Hal ini membuat semua asosiasi mengeluh, mulai dari hotel hingga rekreasi.

“Karena memang tidak ada pergerakan, semua dibatasi dengan adanya lockdown dan PSBB.”

“Kepariwisataan yang terdampak bahkan sampai seluruh dunia, jadi semua yang terkait, seperti Arab Saudi dengan pariwisata religi bahkan menutup untuk umrah dan haji.”

Baca juga: KAGAMA Manado Bagikan Masker dan Pelindung Wajah kepada Lansia