Subejo: Banyak Sektor Mandek, BUMDes Mesti Lakukan Inovasi

407
Dosen Fakultas Pertanian UGM, Subejo, Ph. D menyebut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh BUMDes di tengah pandemi virus corona. Foto: Ist
Dosen Fakultas Pertanian UGM, Subejo, Ph. D menyebut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh BUMDes di tengah pandemi virus corona. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Dosen Fakultas Pertanian UGM, Subejo, Ph. D berujar bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terkena dampak serius kala pandemi virus corona melanda.

Hal ini diungkapkan dalam Rural Corner PSPK pada beberapa waktu lalu.

Menurut dia, phhysical distancing membawa konsekuensi yang mesti diterima bagi para petani.

“Saya kira jelas sekali, misalnya di perkotaan harga sangat mahal, dan di sentra produksi harganya sangat murah karena tidak bisa dibawa ke sentra konsumsi.”

Sementara di pedesaan, kata Subejo, para petani yang biasanya bekerja secara bergerombol, kini tak bisa lagi menerapkan hal yang sama.

Baca juga: Solusi Penggemukan Ternak Jelang Idul Adha

Hal tersebut juga berpengaruh pada produktivitas para petani.

Meskipun pedesaan dikenal sebagai lumbung pangan, namun bisa saja kekurangan pangan.

“Ini terjadi karena produksi yang terhambat, seperti yang diperingatkan oleh FAO,” kata Subejo.

Namun demikian, Subejo melihat di sinilah BUMDes bisa mengambil peran di sektor logistik dan produksi.

Subejo bercerita, banyak negara yang mulai menyetop ekspor pangan, sehingga ini bisa menjadi peluang untuk Indonesia yang dikenal sebagai produsen pangan di sektor pedesaan.

Baca juga: Kenangan Bersama Sosok Umar Kayam Semasa Kuliah di UGM