Hadapi Kenormalan Baru, Ganjar Pranowo Bebaskan Biaya SPP di Jawa Tengah

146
Untuk sementara siswa sekolah tidak dibebani dengan biaya SPP. Kebijakan ini berlaku dari sekolah negeri jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK. Foto: Humas Jateng
Untuk sementara siswa sekolah tidak dibebani dengan biaya SPP. Kebijakan ini berlaku dari sekolah negeri jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK. Foto: Humas Jateng

KAGAMA.CO, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum mengizinkan sekolah melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sehingga sampai saat ini KBM masih dilaksanakan di rumah masing-masing siswa dan guru.

Pada Minggu (21/06/2020), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, meskipun belum di buka, para guru dan staf diperintahkan mempersiapkan diri untuk menghadapi kenormalan baru.

“Sekolah saya suruh latihan dulu, jika sudah ada yang terbukti siap, maka akan saya izinkan untuk buka. Tetapi dilaksanakan secara bertahap,” jelasnya.

Pembukaan secara bertahap itu misalnya sekolah diizinkan untuk membuka beberapa kelas dulu.

Melaksanakan KBM secara daring, kata Ganjar, di sisi lain memberikan nilai-nilai positif bagi guru dan siswa.

Baca juga: Kata Dokter Hewan Alumnus UGM tentang Ketentuan Pemeliharaan dan Penyembelihan Hewan Kurban di Masa Pandemi

“Ada improvement dari mereka, guru-guru dan siswa jadi berkembang karena kreativitas. Hanya saja kendalanya ada pada akses internet, baik infrastruktur dan anggaran penyediaan kuota internet.”

“Sekarang kuota internet merupakan kebutuhan penting untuk pendidikan. Jadi anggaran bukan hanya untuk buku dan beasiswa, tetapi kuota internet harus disiapkan supaya KBM daring bisa lebih baik lagi,” terang alumnus Fakultas Hukum UGM ini.

Ada pun kebijakan lain yang diterapkan, untuk sementara ini siswa sekolah tidak dibebani dulu dengan biaya SPP. Kebijakan ini berlaku dari sekolah negeri jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK.

Namun, untuk sekolah swasta, kata Ganjar, pemerintah butuh sedikit negosiasi yang lebih kepada mereka. Pihaknya mengupayakan agar sekolah swasta membantu meringankan beban para siswanya.

Baca juga: Manfaat Kuliah di Jurusan yang Tidak Populer