Antivirus Belum Ditemukan, Begini Terapi Penyembuhan Covid-19

599
Guru besar Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, menjelaskan terapi penyembuhan Covid-19 dengan obat-obatan yang sudah teruji. Foto: akfar-isfibjm
Guru besar Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, menjelaskan terapi penyembuhan Covid-19 dengan obat-obatan yang sudah teruji. Foto: akfar-isfibjm

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 melalui PCR, akan menjalani terapi antivirus.

Namun, sayangnya sampai saat ini belum ada satu pun obat antivirus yang spesifik untuk Covid-19.

“Sampai saat ini belum ada yang terbukti ampuh bisa mengobati Covid-19 dan belum ada yang bisa direkomendasikan,” ujar dosen Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.

Hal ini dia sampaikan dalam diskusi Perilaku Hidup Sehat, Bijak Memilih Obat dan Suplemen Kesehatan Selama Pandemi Covid-19, yang digelar oleh PP KAGAMA, pada Sabtu (13/6/2020) secara daring.

Masyarakat, kata Zullies, sebelumnya telah mendengar klorokuin dan hidroksiklorokuin.

Baca juga: Dianggap Berlebihan, Strategi Ini Justru Mampu Menekan Angka Penularan Covid-19 di Vietnam

Beberapa waktu lalu sempat santer dibicarakan karena diduga ampuh menyembuhkan Covid-19.

Namun, Zullies menyatakan dua obat tersebut masih dalam proses uji klinis.

“Belum terbukti ampuh, tetapi sejauh ini pengobatan Covid-19 bisa dengan klorokuin dan hidroksiklorokuin. Obat ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter,” jelasnya.

Klorokuin dan hidroksiklorokuin mulanya adalah obat anti malaria yang digunakan juga untuk imunosupresan pada pasien penyakit autoimun, seperti Lupus, rematoid artritis, dan sebagainya.

Perlu diketahui dua obat tersebut masuk ke dalam golongan obat keras. Ada efek samping yang akan dialami pasien setelah meminumnya, seperti mual, gangguan irama denyut jantung, dan gangguan penglihatan.

Baca juga: Lulusan Teknik Sipil UGM Angkatan 1987 Emban Posisi Direktur HC dan Pengembangan PT WIjaya Karya