Guru Besar FEB UGM Jelaskan Hal yang Harus Diperhatikan Pelaku Ekonomi Jelang Normal Baru

1127
Guru Besar FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, memberikan pandangannya terkait pemulihan ekonomi menyongsong normal baru. Foto: Maulana
Guru Besar FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, memberikan pandangannya terkait pemulihan ekonomi menyongsong normal baru. Foto: Maulana

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ada tiga kunci penting agar perubahan positif dapat berlangsung, menurut Alan Deutchman dalam bukunya, Change or Die (2006).

Ketiga kunci itu adalah relate, repeat, reframe. Semuanya dapat diterapkan dalam konteks individu, organisasi, bisnis, dan masyarakat.

Demikian seperti dituturkan Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, dalam Harian Kompas, Selasa (16/6/2020).

Menurut Wihana, Relate berarti upaya membangun relasi baru atau komunitas baru.

Repeat bermakna semangat untuk mengulang kebiasaan, perilaku, dan keterampilan baru secara berkesinambungan, dalam sebuah komunitas yang mendukung perubahan,” kata Wihana.

Baca juga: Wakil Dubes KBRI Wina Jebolan UGM Ungkap Langkah Austria Tekan Penularan Covid-19

Reframe, membingkai ulang proses perubahan yang dilakukan dengan satu kerangka  pola pikir dan bertindak yang baru,” tambahnya.

Menurut Wihana, apa yang dinyatakan Deutchman tersebut tampak relevan untuk menghadapi situasi saat ini.

Sebab, katanya, merebaknya pandemi Covid-19 ke seluruh dunia–termasuk Indonesia–menandai datangnya era baru. Era yang mungkin belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Sementara itu, penyebaran wabah dinilai Wihana bergerak cepat dalam waktu singkat. Nyatanya penyebaran cepat wabah juga meluluhlantakkan ekonomi dunia.

Dekan FEB UGM periode 2012-2016 itu lantas mengutip komentar peraih Nobel Ekonomi 2001, Josep E. Stigiltz.

Baca juga: Waspada Ancaman Radikal Bebas di Dalam Tubuh Akibat Covid-19, Begini Solusinya