Temui Petani Muda Kreatif, Ganjar Rela Gowes Sepeda 53 Kilometer

263

Baca juga: Bantuan APD dari KAGAMA Jadi Spirit bagi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Muna

“Kalau didasari kemauan, konsistensi, dan kekuatan, hasil yang diperoleh juga akan berkualitas,” imbuh Ketua Umum PP KAGAMA ini.

Melihat keberhasilan para pemuda ini, Ganjar pun mengajak para pemuda pada umumnya yang ingin berkecimpung di dunia pertanian untuk meniru mereka.

Dia ingin menjadikan Sofian dan kawan-kawan sebagai contoh dan inspirasi, terutama bagi anak-anak muda di Jawa Tengah.

“Ini bukti, bahwa anak muda pun ternyata bisa sukses saat menekuni dunia pertanian,” ucap Ganjar.

“Mereka petani muda yang ideologis, ternyata untuk mencapai posisi seperti saat ini butuh waktu panjang, 12 tahun,” imbuhnya.

Baca juga: Optimisme Kebangkitan Ekonomi di Indonesia Pasca Covid-19

Sofian memberikan alasan terkait pilihannya untuk menekuni dunia pertanian di usia muda.

Menurutnya, saha tani juga sangat menguntungkan. Penghasilan dari pertanian tak kalah besar dengan profesi lainnya.

Dia pun membenarkan Ganjar bahwa pandmei Covid-19 justru membuat penjualannya semakin meningkat.

“Jika biasanya perbulan hanya mampu menjual 4-5 ton sayur organik, saat ini penjualan meningkat 300 persen menjadi 14-15 ton sayur perbulan,” jelasnya.

Pasalnya, kata Sofian, sekarang banyak yang memilih pola hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran organik. Sehingga penjualannya meningkat.

“Saat ini omset kami perbulan mencapai Rp300 juta. Jadi, penghasilan petani itu tidak kalah dengan profesi lainnya.”

“Apalagi, pertanian menghasilkan bahan makanan, dan selama hidup manusia membutuhkan makanan. Jadi ini prospek pekerjaan jangka panjang,” pungkasnya. (Ez/-Th)

Baca juga: Ganjar Harap KAGAMA Berikan Rekomendasi Penyelamatan Ekonomi Rakyat