KAGAMA DKI Berbagi Cerita tentang Suka Duka Penanganan Pasien Covid-19

599
(Foto: Hangga Ady) Pengda KAGAMA DKI Jakarta menggelar dialog bertema Being Hero in The New Normal Life, Sabtu (6/6/2020). Dok. Ist
(Foto: Hangga Ady) Pengda KAGAMA DKI Jakarta menggelar dialog bertema Being Hero in The New Normal Life, Sabtu (6/6/2020). Dok. Ist

KAGAMA.CO, JAKARTA – KAGAMA DKI Jakarta mengadakan sesi berbagi kisah pengalaman pendampingan pasien Covid-19, Sabtu (6/6/2020).

KAGAMA DKI menggandeng PP KAGAMA, KAGAMA Care, dan Pemda DKI Jakarta dalam sesi berbagi ini.

Acara ini merupakan kelanjutan dari pendampingan psikososial yang dilakukan KAGAMA DKI dengan Fakultas Psikologi UGM sejak April lalu.

Dalam sambutannya, Ketua KAGAMA DKI, Apt. Dra. Meinarwati, M.Kes, berharap masukan yang diberikan partisipan dapat menjadi masukan bagi narasumber.

Meinarwati juga berterima kasih kepada semua pihak, khususnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang menjadi mitra dalam program pendampingan psikososial KAGAMA DKI.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinkes DKI Khafifah Any, Apt. MARS., berpesan kepada semua orang untuk saling membantu dalam menangani Covid-19.

Utamanya dalam menyambut new normal ketika semua hal coba untuk dipulihkan.

Pengda KAGAMA DKI Jakarta menggelar dialog bertema Being Hero in The New Normal Life, Sabtu (6/6/2020). Foto: Ist
Pengda KAGAMA DKI Jakarta menggelar dialog bertema Being Hero in The New Normal Life, Sabtu (6/6/2020). Foto: Ist

Baca juga: Andreas Maryoto: Kesadaran sebagai Manusia Penting dalam Penulisan Storytelling

Dalam kesempatan ini hadir empat narasumber dari berbagai kalangan. Narasumber pertama adalah dr. Hening Tirta K. M.Epid, dokter di RS TNI AL Mintohardjo yang menjadi rujukan Covid-19.

Hening bercerita tentang suka duka dirinya dan rekan-rekan di RS TNI AL Mintohardjo berjuang dalam menangani pasien.

Dia bertutur, awalnya rumah sakit tempat dia bekerja pernah membeludak.

“Pernah satu hari mencapai 937 kasus. Pandemi mengancam kapasitas rumah sakit,” kata Hening.

Alumnus Magister Epidemiologi FK-KMK UGM ini juga harus rela menggunakan jas hujan yang dimodifikasi.

Pasalnya, dia dan tenaga kesehatan lain di RS RS TNI AL Mintohardjo mengalami kekurangan APD (Alat Pelindung Diri).

Satu hal yang menjadi keprihatinan Hening adalah edukasi yang masyarakat yang kurang mengenai virus corona.

Baca juga: Suka Jeprat-jepret? Ayo Ikuti Kompetisi Foto KAGAMA 2020 dan Rebut Total Hadiah Rp25 Juta!