Ketua Prodi Mikrobiologi Pertanian UGM: Jika Bisa Meminimalkan Risiko, Pertanian adalah Bisnis Menguntungkan

522

Baca juga: Luthfi Ingin Ukesma Bermanfaat bagi Dunia Kerja Mahasiswa di Masa Depan

Jaka melanjutkan, orang-orang bisa menanam di mana pun tempatnya.

Caranya, yakni dengan  hidroponik atau aeroponik yang lazim digunakan dalam pertanian perkotaan (urban farming).

Untuk diketahui, hidroponik adalah teknik bertani dengan media tanam air tanpa menggunakan tanah.

Sedangkan aeroponik adalah teknik bertani dengan menyemprotkan nutrisi dan unsur hara langsung ke perakaran tanaman.

“Teknik apa pun bisa kita gunakan untuk bisa berproduksi. Produksi itu sesuatu yang unik,” kata Jaka.

Baca juga: Alumnus FISIPOL UGM Banyak yang Jadi Menteri, Ini Alasannya

“Kuncinya, produksi akan menjadi hal yang menyenangkan jika kita tahu teknologinya,” jelas pria 53 tahun ini.

Jaka mencontohkan, di Belanda, jumlah air yang dibutuhkan untuk menghasilkan panen 1 kg kentang hanya 9 liter saja.

Sementara itu, di Dieng, Wonosobo, tiap kg butuh air 250-300 liter. Karena itu, teknologi diperlukan untuk berhemat.

Tak hanya itu, menurut Jaka, pengendalian risiko juga penting dilakukan. Risiko yang dimaksud di sini adalah serangan hama dan segala hal yang mengancam hasil panen.

“Jika kita bisa meminimalkan risiko, pertanian adalah bisnis yang menguntungkan,” terang alumnus Mikrobiologi UGM angkatan 1986 tersebut.

Baca juga: KAGAMA Berau Bagikan Sembako kepada Masyarakat Kurang Mampu di Kelurahan Gunung Panjang