Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi dari Dosen Mikrobiologi Pertanian UGM

440

Baca juga: UMKM Perlu Kuasai Teknologi untuk Hadapi Masalah Ekonomi di Masa Pandemi

Konsep small and smart dalam pertanian pun patut dilirik sebagai solusi di tengah pandemi corona.

Terutama, bagi mereka yang kehilangan mata pencahariaan dan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.

Sementara itu, mereka juga tinggal di daerah perkampungan atau perkotaan yang sempit.

Karena itu, Jaka menilai, masyarakat terdampak pandemi harus digerakkan. Yakni demi memperoleh pundi-pundi rezeki sekaligus untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kita bisa melakukan produksi (bahan pangan) dengan berbagai macam cara,” tutur Jaka.

Baca juga: Yayasan Peduli Hutan Indonesia Bentukan Rimbawan KAGAMA Gelar Rapat Virtual

“Misalnya menanam kangkung dengan hidroponik, kita bisa menghasilkan uang dari situ,” ujar pria berumur 53 tahun ini.

Jaka berujar, satu bingkai (peralatan) hidroponik dengan tanaman kangkung bisa menghasilkan keuntungan Rp300-400 ribu per panen.

Panen, lanjutnya, dilakukan setiap 20 hari. Dengan begitu, Jaka yakin seorang petani kota akan memiliki penghasilan setara UMR Jogja jika memiliki 10 bingkai dengan ukuran 30 m2.

Meskipun begitu, modal yang dibutuhkan lumayan besar. Tidak hanya menanam kangkung, budidaya lele menurut Jaka juga bisa dilakukan.

Jaka mengatakan, di suatu desa binaanya di Jogja, dibuat model per RT.

Baca juga: Sumbangsih KAGAMA NTB dalam Meringankan Beban Masyarakat Terdampak Covid-19