Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Bertahan dan Menemukan Peluang Bisnis Baru

714

Baca juga: Kolaborasi UGM, Unair dan Lab Hepatika Mataram Lahirkan Alat Rapid Test Murah Covid-19

Dia kemudian menambahkan, di balik kenormalan baru, terdapat kecemasan, ketakutan dan ketidakpastian. Menurutnya, ini menjadi model untuk merumuskan strategi bisnis.

“Posisi bisnis, kalau berada di jurang kecemasan konsumen, maka konsumen harus didekati secara persuasif.”

“Hambatannya ada di kecemasan dan ketidakpastian. Sediakan jembatan yang memberikan rasa aman bagi konsumen untuk menyeberangi jurang itu,” terang dosen lulusan Tilburg University, Belanda itu.

Ini membuka peluang asosiasi industri untuk menerapkan safety standard industry. Misalnya, dengan ritual cuci tangan, ada pengontrolan jarak konsumen, dan sebagainya.

Baca juga: Bupati Petrus Kasihiw: Mengucilkan Pasien Positif Corona Serupa Menghukum Saudara Sendiri

Konsumen yang berada di seberang jurang juga bisa disiasati dengan strategi bisnis yang mendatangi konsumen. Misalnya, memanfaatkan sistem penjualan online untuk mengantarkan barang pesanan.

Sementara, jika bisnis dan konsumen berada di posisi yang sama di sebuah jurang, maka pelaku usaha cukup fokus pada pengembangan usahanya. Karena bisnis ini tidak menimbulkan potensi penularan penyakit. Bisnis di posisi ini, contohnya bisnis di bidang hiburan online.

Ketika posisi bisnis dalam hati konsumen, rasa takut justru menjadi peluang bisnis. Dalam hal ini pelaku bisnis memodifikasi ketakutan tersebut.

“Seperti bisnis di bidang kesehatan, misalnya APD. Di masa pandemi Covid-19, jumlah penjualan APD dan produk kesehatan meningkat. Inovasinya bisa dengan membuat masker yang fashionable,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Midreuni Fakultas Pertanian Angkatan 72, Sebuah Perjalanan yang Bikin Susah Move On