Sejarawan UGM Ungkap Kapan Istilah Pageblug Muncul di Tanah Jawa

1521

Baca juga: Dilantik sebagai Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI, Wikan Sakarinto Ingin ‘Nikahkan’ Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri

Pujangga kenamaan asal Surakarta, Ranggawarsita juga dikatakan Uddin membuat rekaman mengenai wabah melalui karyanya, yakni Serat Kalatidha.

“Ranggawarsita menjelaskan, dalam menghadapi zaman edan, keadaan serba sulit,” ujar Uddin.

“Semua orang harus tahan. Apabila tidak ikut (edan), seseorang tidak akan mendapat bagian,” jelasnya.

Lebih lanjut, pada era kolonial, Uddin mengatakan, setiap wabah yang terjadi di Nusantara adalah penyakit impor.

Baca juga: Pelaku Ekonomi Kreatif NTB Dinilai Ekonom KAGAMA Siap Hadapi Pandemi Covid-19

Hal ini, kata dia, terjadi tidak lepas dari aktivitas perdagangan orang Eropa ke Asia melalui jalur laut.

Pria yang mulai mengajar di FIB UGM sejak 2000 ini menjelaskan bahwa ada dua faktor yang membuat penyebaran penyakit mulai cepat pada era kolonial.

Dua faktor itu adalah perkembangan teknologi maritim dan pembukaan Terusan Suez (Mesir) pada abad ke-19.

Setidaknya, ada enam penyakit yang disebut Uddin mewabah di negeri yang kala itu bernama Hindia Belanda. Yakni cacar, kolera, tipus, malaria, sipilis, dan gonore. (Ts/-Th)

Baca juga: Menhub Budi Karya Teteskan Air Mata karena Doa dari Tiga Teman Sejati Bantu Dirinya Sembuh