KBRI Pretoria Pimpinan Alumnus UGM Bantu Pulangkan WNI Terdampar di Afrika Selatan

607

Baca juga: Berbukalah dengan yang Manis, tapi…

“Keberhasilan proses repatriasi ini merupakan cerminan hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dengan Afrika Selatan.”

“serta hasil koordinasi yang kuat antara Perwakilan RI di Pretoria dan Cape Town serta Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan,” lanjutnya.

Pria yang menempuh studi S3 Manajemen dan Kebijakan Publik di FISIPOL UGM ini menjelaskan, WNI yang dipulangkan terdiri atas berbagai macam latar belakang.

Yaitu Anak Buah Kapal (ABK), pelajar, dan pelancong yang terdampar alias tidak dapat kembali ke Indonesia.

Salman mengatakan, pelancong tersebut tidak bisa pulang lantaran Pemerintah Afrika Selatan memberlakukan kebijakan nasional lockdown sejak tanggal 26 Maret lalu.

Baca juga: Cerita Ketua Adiswara Gadjah Mada, Ingin Kuliah di Kampus Kerakyatan karena PSM UGM

Hal itu dimaksudkan untuk menutup akses pergerakan keluar masuk manusia dari dan ke wilayah Afrika Selatan.

“Sejumlah 14 WNI akan turun di Denpasar pada Kamis (07/05/2020) dan sisanya akan tiba di Jakarta pada Jumat (08/05/2020),” ujar Salman.

“Pesawat South African Airways tersebut akan kembali ke Afrika Selatan dengan membawa warga negara Afrika Selatan dari Denpasar dan Jakarta,” jelasnya.

Untuk diketahui, terdapat lebih kurang 500 WNI di Afrika Selatan, Botswana, Lesotho dan Eswatini.

Mereka berstatus sebagai pelajar/mahasiswa, ibu rumah tangga dan professional.

Baca juga: Soal Penawar Covid-19, Guru Besar Farmasi UGM: Tidak Mudah Suatu Obat Baru Sampai ke Tangan Konsumen