Pelaku Ekonomi Kreatif NTB Dinilai Ekonom KAGAMA Siap Hadapi Pandemi Covid-19

348
Alumnus FEB UGM, Supiandi, S.E., M.Ec.Dev, menjelaskan situasi perekonomian di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada masa pandemi corona. Foto: Ist
Alumnus FEB UGM, Supiandi, S.E., M.Ec.Dev, menjelaskan situasi perekonomian di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada masa pandemi corona. Foto: Ist

KAGAMA.CO, MATARAM – Jasa dan ekonomi kreatif menjadi dua sektor yang paling terpukul karena Covid-19 menjalar di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Contohnya adalah pelaku pariwisata yang mengalami penurunan pendapatan sangat tajam.

Begitu seperti dijelaskan Ketua Harian KAFEGAMA (Keluarga Alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM) NTB, Supiandi, S.E., M.Ec.Dev.

Pria yang akrab disapa Andi itu melihat ada banyak pegawai yang dirumahkan. Salah satu penyebabnya adalah hotel tidak mampu membayar gaji.

“Namun, jika dihitung secara menyeluruh, kontribusi sektor ini belum mendominasi perekonomian NTB,” tutur Andi kepada Kagama.

Baca juga: KAGAMA Sulsel Kembali Wujudkan Kepedulian untuk Melawan Covid-19

Bidang-bidang lain terkait ekonomi kreatif dan jasa juga disebut Andi mengalami pukulan telak.

Kendati demikian, katanya, orang-orang yang bekerja di sektor tersebut merupakan SDM yang siap dan cepat beradaptasi dengan lingkungan.

Karena itu, menurut Andi, banyak dari mereka justru menjadikan Covid-19 sebagai tantangan dan peluang baru untuk membuka bisnis anyar.

“Sejak Covid-19 hadir di NTB, bisnis digital tumbuh bagaikan jamur pada musim penghujan,” ujar Andi.

“Itu digerakkan oleh sektor ekonomi kreatif. Sebelumnya, mereka bergerak lepas sesuai mekanisme pasar.”

Baca juga: Bosan di Rumah? Yuk Ikuti Covid-19 Drawing & Coloring Bocahe KAGAMA!