Obat Herbal Indonesia Sepadan dengan Obat Luar Negeri untuk Tangani Covid-19

2025

Baca juga: Alumnus Farmasi UGM Sebut Zat yang Bisa Bantu Penderita Diabetes Melitus Hadapi Covid-19

Agung menambahkan, Indonesia perlu memanfaatkan kekayaan obat bahan alam itu untuk pencegahan penularan Covid-19.

“Pengobatan tersebut, utamanya untuk pasien dengan gejala ringan dan sedang,” jelas Agung.

“Terlebih lagi saat ini dunia sedang diserang pandemi Covid-19,” jelasnya.

Senada dengan Bambang, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, dr. Inggrid Tania, M.Si, menyoroti protokol Uji Klinik Obat Herbal Indonesia.

Mengingat rumitnya perizinan yang memakan waktu lama, Pemerintah perlu membuat prosedur Pendaftaran Obat Herbal Indonesia yang sederhana dan cepat.

Tetapi, kata Inggrid, protokol Uji Klinik Obat Herbal Indonesia jangan disamakan dengan Protokol Uji Klinik Obat Konvensional.

Pasalnya, uji klinik obat konvensional dan obat herbal Indonesia memiliki standar yang berbeda.

“Saya pribadi mengharapkan adanya kebijakan khusus terkait obat herbal Indonesia,” terangnya.

Baca juga: Alumnus Farmasi UGM Sebut 4 Cara yang Bisa Diambil Apoteker untuk Atasi Langkanya Masker N95

Covid-19 Momentum Branding Obat Herbal

Selain potensi dan aspek uji klinik, perihal branding obat juga hal yang perlu diperhatikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Founder Jamu Digital, PT. Global Medisina Indonesia Drs. Karyanto, MM dalam kesempatan tersebut.

Jamu Indonesia, kata dia, perlu strategi branding yang lebih baik dan efektif. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan momentum.

“Namun, sayangnya Indonesia melewatkan momentum Covid-19 untuk menaikkan brand obat herbal hingga mendunia,” ujar Founder Jamu Digital, PT. Global Medisina Indonesia
Drs. Karyanto, MM.

Menurutnya, semua elemen masyarakat harus bersinergi untuk melakukan branding obat herbal Indonesia.

Di samping itu, penting untuk memperhatikan banyaknya informasi hoaks yang beredar tentang obat herbal.

“Pemerintah maupun produsen perlu mensosialisasikan fakta yang jelas terkait khasiat obat herbal, dalam rangka menumbuhkan persepsi positif masyarakat tentang obat herbal tersebut,” jelas Karyanto.

Baca juga: Fakultas Farmasi UGM Produksi Alat Bantu Deteksi Covid-19