
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Drs. H. Arif Afandi, M.Si, mendapuk dirinya sebagai salah satu mahasiswa abadi di UGM.
Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya itu diterima di Jurusan Publisistik UGM (sekarang Ilmu Komunikasi) pada 1983.
Sebelum akhirnya lulus sebagai sarjana, Arif sudah lebih dulu menjajal dunia kerja sebagai wartawan di Jawa Pos.
“Ya karena nggak lulus-lulus itu saya manfaatkan waktu yang ada untuk bekerja. Menjadi mahasiswa yang lama kuliah ternyata membawa berkah, saya jadi semakin dekat dengan para dosen,” tuturnya saat dihubungi Kagama, belum lama ini.
“Relasi saya dengan dosen waktu itu tidak hanya sekadar relasi antara mahasiswa dan tenaga pendidik. Tetapi, terkait juga dengan profesi Saya sebagai wartawan,” ujar alumnus yang kuliah hingga 10 tahun ini.
Baca juga: KAGAMA Sumut Siapkan Nasi Bungkus Cuma-cuma Selama Bulan Ramadan
Semasa mahasiswa, Arif juga dikenal sebagai aktivis kampus. Pria asal Blitar, Jawa Timur ini aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, seperti KOPMA UGM, Jamaah Sholahudin, dan pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa.
Sebagai aktivis kampus, dia mendapatkan beberapa fasilitas yang membantu studinya, salah satu diantaranya yakni beasiswa Supersemar.
Ada pula Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI), sebuah program pinjaman uang kepada mahasiswa yang diluncurkan oleh Bank BNI.
Dari program KMI ini, Arif mendapatkan uang sebesar Rp750.000. Nominal yang cukup besar di tahun 1980-an.
Duit beasiswa tersebut mewujudkan keinginan Arif membeli sepeda motor baru untuk pertama kalinya.
Namun, kurang beruntung nasib Arif, sampai lulus pun, dia belum bisa melunasi utangnya pada KMI.
Sehingga dia terpaksa menyerahkan ijazahnya sebagai agunan ke Bank BNI. Arif lulus dari UGM dengan ijazah fotokopian.
Baca juga: Alumnus Farmasi UGM Sebut Zat yang Bisa Bantu Penderita Diabetes Melitus Hadapi Covid-19