Pertolongan Mendiang Prof. Kapti Rahayu kepada Guru Besar FTP UGM yang Pernah Sakit Jantung

1073
Kepergian Prof. Kapti Rahayu meninggalkan memori tak terlupakan bagi Ketua Prodi S3 Ilmu Teknik Pertanian UGM, Prof. Sigit Supadmo Arif. Foto: Tsalis
Kepergian Prof. Kapti Rahayu meninggalkan memori tak terlupakan bagi Ketua Prodi S3 Ilmu Teknik Pertanian UGM, Prof. Sigit Supadmo Arif. Foto: Tsalis

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sudah sepekan terlewati sejak Prof. Kapti Rahayu pergi.

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM itu meninggal dunia di RS JIH, Jogja, pada Senin (20/4/2020) pukul 09.50 WIB.

Kapti, yang berpulang dalam usia 75 tahun, suami Dr. Kuswanto, dan meninggalkan tiga orang anak.

Gambaran kepribadian jempolan Kapti tak lekang dari benak para kolega. Seperti sifat keibuan dan penuh perhatian.

Hal itu dirasakan oleh Ketua Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM, Prof. Endang S. Rahayu alias Trisye.

Kepergian Dekan FTP periode 1997-2000 dan 2000-2004, Prof. Kapti Rahayu, meninggalkan sebuah keteladanan sikap. Foto: Ist
Kepergian Dekan FTP periode 1997-2000 dan 2000-2004, Prof. Kapti Rahayu, meninggalkan sebuah keteladanan sikap. Foto: Ist

Baca juga: UGM Gandeng Pedagang Sekitar Bagikan Takjil di Bulan Ramadan

Pernyataan serupa juga dituturkan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni FTP UGM, Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P.

Yayuk, sapaannya, ingat bahwa almarhumah adalah sosok disiplin yang keibuan.

“Beliau memiliki peran yang ngayomi baik kepada mahasiswa, dosen maupun karyawan,” kata Yayuk saat dihubungi Kagama via pesan WhatsApp.

“Seperti saat ada dosen yang akan cuti di luar tanggungan negara, beliau senantiasa memberikan beberapa opsi yang win-win solution,” jelas dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM itu.

Jika Trisye dan Yayuk sepakat menyebut Kapti memiliki sifat keibuan, Prof. Sigit Supadmo Arif memiliki kenangan lain.

Baca juga: Prof. Kapti Rahayu Meninggal Dunia, UGM Kehilangan Sosok Disiplin yang Keibuan