Kekacauan Kondisi di Dalam Usus Ada Kaitannya Ketika Covid-19 Menyerang Tubuh

1867

Baca juga: Ada Krisis Global Health Governance dalam Situasi Pandemi Covid-19

Masalah yang terjadi di usus, seperti diare, erat kaitannya dengan kekacauan komposisi mikroorganisme.

Untuk diketahui mikroorganisme di dalam usus (gut microbiota) terdiri atas empat jenis (filum).

Empat filum itu adalah Actinobacteria, Bacteroidetes, Firmicutes, dan Proteobacteria.

Saat diare terjadi, ada kenaikan jumlah Proteobacteria (bakteri jahat) yang membuat kacau komposisi mikroorganisme di dalam usus.

Kondisi ini diistilahkan dengan dysbiosis, seperti dijelaskan Trisye dalam buku Probiotik dan Gut Mirobiota, serta Manfaatnya pada Kesehatan (2019).

“Para peneliti juga menyebutkan bahwa pasien terjangkit Covid-19 diperkirakan mengalami dysbiosis pada usus,” ucap Trisye.

“Hal itu ditandai dengan turunnya populasi bakteri baik yaitu Lactobacillus dan Bifidobacterium,” jelas Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini.

Baca juga: Alumnus Farmasi UGM Sebut 4 Cara yang Bisa Diambil Apoteker untuk Atasi Langkanya Masker N95

Karena itu, kata Trisye, sejumlah pakar menyarankan agar gut microbiota diseimbangkan kembali dengan mengonsumsi probiotik (bakteri baik).

Trisye mengatakan, probiotik yang masuk ke dalam tubuh diharapkan dapat menyehatkan saluran cerna dan berimbas pada saluran pernapasan.

Selain itu, lanjut Trisye, fungsi gizi dan kesehatan mesti dijaga dengan baik bagi pasien.

Yakni dengan makan-makanan bergizi dan aplikasi prebiotik (makanan untuk probiotik) demi keseimbangan gut microbiota.

“Usus sehat mengurangi risiko infeksi sekunder akibat translokasi bakteri patogen,” ujar Trisye.

“Tentu saja perlu dilakukan penelitian yang mendukung peran probiotik di dalam mengatasi masalah Covid-19, khususnya jenis probiotik serta dosis yang tepat,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Aksi Solidaritas KAGAMA Kalteng dalam Melawan Wabah Corona