Fakultas Farmasi UGM Produksi Alat Bantu Deteksi Covid-19

697

Baca juga: KAFISPOLGAMA Bentuk Platform Bantu Tetangga untuk Tanggulangi Dampak Covid-19

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Dosen Lab Rekayasa Makromolekul Departemen Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi UGM, Dr. Riris Istighfari Jenie bahwa pembuatan VTM ini berdasar protokol Centers for Disease Control and Prevention Amerika.

Alat dan bahan yang diperlukan, antara lain biosafety cabinet, waterbath, filter steril ukuran 0,20-0,45 micron, serta Fetal Bovine Serum (FBS) yang kemudian di-heat inactivated, hanks balanced salt solution (HBSS), gentamicin sulfate, amphotericin B.

Secara singkat, prosedur pembuatan VTM dilakukan dengan cara menginaktivasi FBS di dalam waterbath penyiapan antibiotik dengan mencampurkan kedua antibiotik di atas.

Kemudian, campurkan bahan-bahan yang telah disiapkan ke dalam buffer HBSS.

Sementara, penyimpanan sediaan VTM adalah pada suhu dua hingga delapan derajat celcius.

Baca juga: KAGAMA Riau Sumbangkan APD dan Tambahan Nutrisi untuk Tenaga Medis

Riris berharap nantinya pengadaan bahan baku untuk membuat VTM bisa dipermudah atau diprioritaskan, mengingat beberapa bahan mesti dipesan dari Jakarta.

“Mudah-mudahan tidak ada kendala untuk program kegiatan ini, mengingat, Jakarta dan beberapa daerah sedang tidak menjalankan PSBB sehingga bayangan kita akan memperlambat proses pengadaan bahan baku tersebut,” ujar Riris.

Sementara itu, Dr. Rer. Nat. Endang Lukitaningsih, menambahkan bahwa program ini difokuskan pada minggu-minggu ini demi mencukupi VTM di laboratorium pengujian.

Lantaran hal tersebut, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyakarat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Farmasi tersebut berujar bahwa dosen dan tenaga kependidikan yang berkompeten dilibatkan dalam kegiatan ini. (Ez/-Th)

Baca juga: Pimpin Universitas Bangka Belitung, Alumnus Filsafat UGM Angkatan 2001 Jadi Rektor PTN Termuda