Prof. Kapti Rahayu Meninggal Dunia, UGM Kehilangan Sosok Disiplin yang Keibuan

13553

Baca juga: Kunjungi Asrama Mahasiswa Papua, Ganjar Berikan Bantuan Sembako

“Saat beliau dekan, gedung baru FTP selesai (dibangun –red). Selama pembangunan, mahasiswa pascasarjana (S2 dan S3 dari Departemen TPHP) kuliah di PSPG,” tutur Supriyadi.

“Pengelola PSPG ingin mahasiswa pascasarjana tetap kuliah di PSPG. Nah, Bu Kapti minta pendapat saya,” terang alumnus TPHP UGM angkatan 1979 tersebut.

Supriyadi melanjutkan, PSPG memang cikal bakal Pascasarjana bagi Departemen TPHP.

Namun, kata dia, sebuah pusat studi tak berhak mengelola mahasiswa. Karena itu, Supriyadi mengusulkan semua kuliah Pascasarjana TPHP ditarik ke fakultas.

Pertimbangannya adalah, agar mulai S1-S3 berada dalam satu rumah, satu induk kesatuan.

Hal itu menurut Supriyadi menjadikan mahasiswa akan termotivasi untuk bisa melanjutkan ke jenjang S2 dan S3.

“Atmosfer akademik menjadi lebih hidup. Mahasiswa S1 pun dapat langsung berinteraksi dengam mahasiswa pascasarjana yang penelitian di laboratorium,” ujar Supriyadi.

Baca juga: Sosiolog UGM Sebut Covid-19 sebagai Penanda Kebangkitan Solidaritas Sosial

“Beliau sependapat. akhirnya semua mahasiswa yang kuliah di PSPG ditarik ke FTP hingga kini,” kenang sang ahli rekayasa pemrosesan pangan.

Sementara itu, Founder Coklat nDalem, Wednes Aria Yuda, menilai bahwa almarhumah Kapti adalah sosok yang sangat disiplin.

Yuda adalah salah satu murid Kapti saat menempuh kuliah di TPHP UGM (1999).

“Beliau mengajarkan kepada kami bahwa keilmuan tak akan dapat dicapai tanpa disiplin diri yang kuat,” ucap Yuda.
“Waktu saya kuliah, kami dapat kuliah Pengantar Teknologi Pertanian yang beliau ampu.”
“Kebetulan kuliahnya jam 7 pagi. Sebelum jam 7, beliau sudah selalu sedia di tempat,” kenang suami dari Meika Hazim ini.

Selama masa hidupnya, Kapti juga tergolong ringan tangan melibatkan diri dalam berbagai aktivitas.

Guru Besar FTP UGM itu pernah menjabat sebagai Bendahara Umum PP KAGAMA masa bakti 1997-2001 dan 2001-2005.

Almarhum juga pernah menjadi salah satu Ketua PP KAGAMA (2005-2009).

Kemudian, sosok kelahiran 15 November 1944 tersebut pernah menjabat sebagai rektor Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) periode 2006-2019 dan Tenaga Ahli PT Kepurun Pawana Indonesia. (Ts/-Th)

Baca juga: Prof. Dr. Soetanto, Bapak Inderaja Nasional Tutup Usia