G2R Tetrapreneur Bantu Perputaran Ekonomi Masyarakat Lewat Gerakan Belanja di Desa

966

Baca juga: Gotong Royong UGM dan Mahasiswa Salurkan Bantuan Kemanusiaan Selama Pandemi Covid-19

Namun, dengan gerakan tersebut, pihaknya ingin menunjukkan bahwa mereka tetap fleksibel dan responsif terhadap keadaan terkini.

Garakan G2R Tetrapreneur: Belanja di Desa menjadi bentuk upaya gotong royong ekonomi untuk menjaga ketersediaan bahan pangan.

Selain itu, juga bertujuan untuk membantu menghidupkan putaran ekonomi desa untuk siap sedia menghadapi physical distancing Covid-19.

Rika menerangkan, gerakan solidaritas ini menyasar beberapa target.

Pertama, membantu promosi dan akses pasar bersama desa, bukan hanya usaha pribadi sendiri-sendiri, sehingga putaran ekonomi jual beli harian masayarakat desa terdampak terus berputar.

Baca juga: G2R Tetrapreneur Bantu Ekonomi Masyarakat Wilayah Terdampak Covid-19

Kedua, bersama-sama bergerak secara ekonomi, sehingga kapasitas pemenuhan permintaan pasar dapat terpenuhi dengan lebih konsisten saat pandemi Covid-19.

Ketiga, mengajak masyarakat untuk belanja dari rumah sehingga bukan hanya desa terdampak yang mendapatkan manfaat namun juga jasa penghantaran (delivery service) seperti sewa kendaraan, ojek online (ojol) dan sebagainya juga ikut terberdayakan ekonominya;

Keempat, mengajak pihak dan masyarakat luas pengelola dana sosial untuk extended social chain atau memanjangkan rantai (manfaat) sosial dengan membeli hasil dan produk desa.

Gerakan solidaritas tersebut telah memasuki siklus kedua dengan penambahan Desa G2RT Trimurti dari Kabupaten Bantul.

Update dilakukan per minggu untuk keselarasan barang atau produk yang di tawarkan hingga desa-desa yang ingin bergabung.

Baca juga: KAGAMA Pemalang Salurkan Bantuan APD kepada Satgas Covid-19 Kabupaten Pemalang

“Harapannya gerakan ini dapat terus berjalan berkesinambungan bersama Desa G2R Tetrapreneur lainnya,” ujar Rika.

G2RT juga membuka kesempatan bagi desa-desa lain hingga pemerintah setempat maupun pihak industri untuk ikut bergotong royong.

Selain menyiapkan komoditas atau produk desa yang ingin di promosikan bersama, gotong royong ekonomi juga diperlukan.

Ditambah dengan pengadaan kerja sama hingga infrastruktur seperti aplikasi atau platform lainnya.

“Dengan ini harapannya, target extended social chain dapat lebih berkelanjutan bersama Gerakan G2R Tetraprenuer,” jelas dosen FEB UGM ini. (Kn/-Th)

Baca juga: Ada Ledakan Informasi dan Audiens yang Terpecah dalam Situasi Pandemi Covid-19