Mengatasi Berbagai Masalah yang Dihadapi Saat WFH

2013

Baca juga: Tips bagi Pekerja Sektor Informal dan Freelancer Hadapi Kelesuan Ekonomi Akibat Covid-19

“Waktu me time itu umumnya pagi, sore, atau malam. Nah, kita bisa memilih di antaranya. Kira-kira luangkan waktu sekitar satu jam,” jelasnya.

Dia menjelaskan, me time merupakan segala aktivitas yang sifatnya personal. Setiap orang memiliki kegiatan me time yang berbeda-beda.

Misalnya, me time yang dimanfaatkan seseorang untuk memperoleh support system.

Ada yang bermain alat musik. Tetapi ada pula yang melakukan meditasi atau refleksi.

“Durasinya pun relatif, demikian juga jadwal me time-nya. Tidak harus setiap hari, mgkn bisa tiga hari sekali. Me time sangat penting, sehingga harus dicari polanya,” tandasnya.

Baca juga: KAGAMA Farmasi Kaltim Edukasi Pencegahahan Covid-19 ke Pedagang dan Pengunjung Pasar

Sementara itu, rumah yang selalu dianggap sebagai tempat beristirahat membuat kita gagal fokus saat WFH.

Dalam situasi seperti ini, Indrayanti menekankan agar para pekerja melakukan self acceptance.

Artinya kita menerima fakta bahwa dalam situasi darurat, kita terpaksa harus WFH dan pasti bakal menghadapi berbagai ‘gangguan’, serta tugas yang menumpuk.

“Para pekerja bisa mengidentifikasi apa saja yang diterima saat ini. Fakta ini harus kita terima dulu, jangan disangkal.”

“Tidak terbiasa jangan kemudian menolak fakta yang ada. Fakta itu tidak bisa dinegosiasikan,” jelasnya.

Baca juga: KAGAMA Bali Jalin Kerja Sama dengan Industri Lokal untuk Pasok APD Tenaga Medis