Pak Wiyono Pulang, Mi Ayam Legendaris di Sendowo Kini Tinggal Kenangan

13988

Baca juga: Bukti Kepedulian KAGAMA Pertanian kepada Mahasiswa di Tengah Wabah Corona

Namun, hal yang membuat seseorang tak akan pernah bisa melupakan mi ayam Pak Wiyono adalah rasa dan harga. Selain karena keramahan Pak Wiyono dan sang istri dalam menjamu para pelanggan.

Pak Wiyono mengaku bahwa seluruh komponen utama yang ada di dalam mi ayamnya merupakan buatan sendiri.

Mulai dari mi, bakso sapi, bakso goreng, hingga suwiran ayam semur.

Konon, Pak Wiyono dan sang istri juga punya resep khusus untuk mi ayamnya.

Dalam sebuah wawancara lain, Bu Wiyono berkisah bahwa dia dan sang suami pernah mendapatkan sebuah penolakan ketika meminta resep mi ayam dari sesama pedagang.

Baca juga: Wabah Covid-19 Persulit Pengendalian Karhutla, Begini Kata Rimbawan KAGAMA

Bu Wiyono mengatakan, jika ingin tahu resepnya, dia harus membayar Rp200 ribu.

Padahal, mi ayam semangkuk waktu itu baru dihargai Rp250.

Kendati demikian, Bu Wiyono terus berusaha mengkombinasikan beberapa bumbu hingga melahirkan resep yang dia pakai hingga puluhan tahun lamanya.

Adapun untuk urusan harga, mi ayam Pak Wiyono tergolong ramah bagi kantong para mahasiswa.

Terakhir sebelum warung ditutup, semangkuk mi ayam spesial isi bakso dan bakso goreng dihargai Rp10 ribu.

Begitu pun segelas tehnya yang bisa ditebus dengan uang Rp2500 saja.

Kini warung mi ayam yang buka setiap hari mulai pukul 11.00 sampai 17.00 itu tinggal kenangan. (Ts/-Th)

Baca juga: Pakar UGM Optimis Pandemi Covid-19 Selesai Akhir Mei