Butuh Komitmen dari Tokoh Masyarakat untuk Mengimplementasikan Gerakan Masyarakat Cinta Sehat

204
Penyakit Tidak Menular (PTM) ini telah mendominasi penyebab kematian di Yogyakarta. Foto: Diskominfo Kota Jogja
Penyakit Tidak Menular (PTM) ini telah mendominasi penyebab kematian di Yogyakarta. Foto: Diskominfo Kota Jogja

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kampung Jogokaryan, Yogyakarta memiliki kasus hipertensi dan diabetes melitus cukup tinggi.

Dari 39 orang yang mengikuti pemeriksaan kesehatan, 58,9 persen mengalami hipertensi dan 16,5 persen terdeteksi gula darahnya di atas normal (risiko diabetes melitus).

Penyakit Tidak Menular (PTM) ini telah mendominasi penyebab kematian di Yogyakarta.

Munculnya PTM tersebut disebabkan pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, tidak memperbanyak aktivitas fisik dan sering makan gorengan.

Namun, di sisi lain kampung Jogokaryan memiliki modal sosial yang baik seperti gotong royong, posyandu lansia, kelompok arisan ibu-ibu, kelompok arisan ibu-ibu, dan arisan bapak-bapak yang aktif.

Baca juga: KAGAMA Gelanggang Lahirkan Aksi Gelanggang Bergerak untuk Amankan UGM dari Corona

Berangkat dari hal tersebut, Heni Trisnowati, Utari Marlinawati, dan Naomi Nisari Rosdewi Sumiratsi dari Universitas Respati Yogyakarta melakukan inisiasi kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa Gerakan Masyarakat Cinta Sehat (Germacis).

Perjalanan implementasi gerakan tersebut mereka tuliskan dalam penelitian berjudul Gerakan Masyarakat Cinta Sehat (Germacis) Sebagai Strategi Mengendalikan Penyakit Tidak Menular: Studi Pada Kampung di Yogyakarta tahun 2018.

Penelitian tersebut terbit di jurnal UGM Public Health Symposium.

Peneliti menjelaskan, Germacis melibatkan masyarakat kampung Jogokaryan, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan program.

Garmacis dilaksanakan agar PTM di kampung Jogokaryan dapat dikendalikan.

Baca juga: Sikap Terpuji Presiden Joko Widodo dalam Duka Kepergian Sang Ibunda