Kenangan Rektor UGM Panut Mulyono kepada Almarhum Prof. Iwan Dwiprahasto

664
Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, menyimpan pesan yang ditinggalkan oleh Guru Besar FK-KMK UGM Prof Iwan Dwiprahasto. Foto: Ist
Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, menyimpan pesan yang ditinggalkan oleh Guru Besar FK-KMK UGM Prof Iwan Dwiprahasto. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof. Iwan Dwiprahasto, telah berpulang.

Almarhum meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada Selasa (24/2/2020) pukul 00.04 WIB dalam usia 58 tahun.

Iwan merupakan satu dari warga Jogja yang meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Corona.

Kepergian ayah satu orang anak itu pun menyisakan duka mendalam bagi Keluarga Besar UGM.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono dalam sambutan dan doa bersama di Balairung UGM, Selasa (24/2/2020).

Baca juga: Work From Home akibat Corona, Berikut Stok Makanan yang Praktis dan Tahan Lama

“Almarhum Prof. Iwan Dwiprahasto adalah salah satu pakar dan putra terbaik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dan UGM,” kata Rektor Panut.

“Khususnya semasa hidupnya, beliau memberikan banyak pemikiran dalam bidang kedokteran, dalam hal ini farmakologi,” jelasnya.

Kemudian, Rektor Panut ingat dengan apa yang disampaikan almarhum pada pidato pengukuhan Guru Besar UGM, 7 Januari 2008.

Kala itu, kata Rektor Panut, Iwan menyampaikan bahwa informasi terhadap bukti ilmiah baru obat dan farmakoterapi masih kurang.

Hal itu dinilai akan tetap menghantui kalangan profesional kesehatan di negara-negara berkembang, seperti Indonesia.

Baca juga: dr. Tirta: Masyarakat Jangan Buat Hand Sanitizer Sendiri, Lebih Baik Cuci Tangan Pakai Sabun