Wakil Walikota Yogyakarta Ini Lebih Percaya Diri Berkat Kuliah di FISIPOL UGM

522

Baca juga: Ada Peran Sardjito di Balik Penanganan Pandemi Influenza di Indonesia Abad ke-20

Heroe yang masih berstatus mahasiswa, kemudian bergabung sebagai reporter di Majalah Editor.

Sampai meraih gelar sarjananya, Heroe masih melanjutkan pekerjaannya itu.

Mengikuti organisasi kampus dan bekerja, tentu sangat menantang di tengah kewajiban menyelesaikan studi. Tak hanya soal waktu, konsentrasi pun harus terbagi.

“Tapi itulah yang mematangkan kita, karena kita aktif berorganisasi. Tak hanya satu organisasi, tapi organisasi profesi, organisasi yang mengembangkan keterampilan, maupun yang sifatnya sosial,” ujarnya.

Menurutnya, orang praktik itu perlu dan toeri menjadi pemandu untuk melakukan praktik tersebut.

Baca juga: Pesan dari Wisudawan Terbaik Fakultas Psikologi: Jangan Malas!

Walaupun belajar praktik sekarang ini lebih menyenangkan, teori tetap harus dikuasai.

“Kita kalau bekerja tanpa dilandasi teori, tidak akan pernah tahu tujuan kita,” ujarnya.

Ingin menyelami pengalaman di bidang jurnalistik lebih dalam, Heroe kemudian berkarier di media lain.

Pada 1996 dia berkarier di Majalah Sinar Jakarta dan stasiun televisi swasta SCTV.

Setelah malang melintang di dunia jurnalistik, dia memanfaatkan pengalamannya untuk berbagi ilmu kepada khalayak dengan menjadi tenaga pengajar di Akademi Komunikasi Indonesia (Akindo).

Baca juga: Bupati Puncak: Kami Titipkan Anak-anak Kami di UGM