Ancaman Covid-19 Jadi Kesempatan Sektor Pariwisata Indonesia untuk Berbenah

1357
Kondisi pariwisata yang lesu ini, sebetulnya bisa menjadi kesempatan bagi destinasi wisata untuk berbenah. Foto: Bulelengkab
Kondisi pariwisata yang lesu ini, sebetulnya bisa menjadi kesempatan bagi destinasi wisata untuk berbenah. Foto: Bulelengkab

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Wabah virus seperti Covid-19 tidak hanya terjadi sekali. Sebelumnya, sudah ada SARS dan MERS.

Meskipun demikian ada perbedaan yang perlu masyarakat waspadai.

Sebagaimana dilansir dari UGM Podcast, Kepala Pusat Studi Pariwisata UGM, Prof. Dr-Phil. Janianton Damanik, M.Si., mengungkapkan, dibanding SARS, penyebaran Covid-19 lebih luas.

Anton menerangkan, Covid-19 menyebar ke berbagai negara, hingga ke luar benua Asia.

Anton tidak bisa memprediksikan seberapa lama dampak Covid-19 berlangsung, jika penyebaran virus semakin luas, maka bisa diperkirakan dampaknya juga semakin lama terhadap sektor pariwisata.

Lesunya pariwisata di Indonesia, membuat pariwisata di Jogja juga semakin jatuh. Foto: Taufiq
 Kepala Pusat Studi Pariwisata UGM, Prof. Dr-Phil. Janianton Damanik, M.Si. Foto: Taufiq

Baca juga: Aksi 2 Alumnus UGM Kumandangkan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza di Ketinggian 1.350 MDPL

Bicara soal peluang recovery, pemerintah diimbau untuk protektif, dengan membatasi orang dari negara-negara yang menjadi sumber penularan Covid-19.

“Sambil kita recovery negara sendiri. Misalnya untuk mereka yang sudah kena direduksi. Selalu ada respon yang solutif untuk menangani,” jelasnya.

Kondisi pariwisata yang lesu ini, sebetulnya bisa menjadi kesempatan bagi destinasi wisata untuk berbenah.

Karena sebenarnya, destinasi wisata di Indonesia juga butuh istirahat.

“Barangkali ini petunjuk dari yang Maha Kuasa untuk pariwisata agar istirahat dulu, dengan melakukan perbaikan. Supaya makin kompetitif, sehingga setelah kondisi mereda itu kita sudah nyaman,” ujarnya.

Baca juga: Obat Bahan Alam di Indonesia Melimpah, Tak Perlu Impor