Obat Bahan Alam di Indonesia Melimpah, Tak Perlu Impor

551

Baca juga: Resep Empon-empon Presiden Jokowi untuk Tangkal Wabah Corona

Masyarakat dan pihak-pihak yang peduli dengan pengembangan obat bahan alam, kata Triana, belum bersinergi.

“Kadang kita ini jalan sendiri-sendiri, baik dari jenis bahannya, penelitiannya, dan lain-lain. Belum sinergi untuk satu tujuan yang sama,” ungkap Triana kepada Kagama, belum lama ini di ruang kerjanya.

Triana mencontohkan, ketika kita menemukan ginseng biasanya langsung teringat Korea Selatan.

Ada lagi tumbuhan tongkat ali, begitu menemukan kita langsung ingat dengan Malaysia.

Padahal tongkat ali juga sudah lama digunakan di Indonesia, tetapi lebih dikenal dengan istilah pasak bumi.

Baca juga: Cerita Kepala Perancangan Undang-Undang Alumnus UGM Siapkan Dokumen RUU Omnibus Law

“Nah di sini, kita perlu memikirkan bersama-sama obat bahan alam apa yang bisa kita angkat dan bisa menjadi leading dari pengembangan obat bahan alam tersebut.”

“Kita butuh trademark atau brand-nya obat bahan alam Indonesia apa sih? Tentunya ini butuh dukungan dari pemerintah juga,” jelasnya Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Farmasi UGM ini.

Triana berharap semua pihak baik pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat saling kompak untuk melakukan pengembangan obat bahan alam.

“Kalau fasilitas mungkin sudah diupayakan ya. Akan lebih baik jika memperbanyak diskusi antara akademisi, industri, dan masyarakat,”

Baca juga: KAGAMA Kaltim Gelar Rakerda 2020 Sambil Susuri Sungai Mahakam