Supiandi, Awardee LPDP yang Mengabdi untuk Negeri Lewat KAFEGAMA NTB

411

Baca juga: KAFEGAMA DIY Resmi Dilantik, Berikut Susunan Pengurusnya

“Karena kita orang ekonomi, jadi fokusnya di ekonomi. Sasaran kita adalah mereka yang berusia 15-35 tahun. Jadi ada anak SMK, mahasiswa, dan pengusaha,” ujar Andi.

Pelatihan tersebut berlangsung selama beberapa hari, dengan berbagai tema materi seperti hidroponik, pengelolaan keuangan, pengelolaan BUMDes dan sebagainya.

Sama dengan program Bina Desa, program KAFEGAMA Academy menuai respon yang luar biasa.

Sebelumnya Andi sempat alami kendala, yakni tidak bisa menerima semua pendaftar karena kuota terbatas.

Berangkat dari hal tersebut, dibukalah KAFEGAMA Academy 2.

“Karena permintaan semakin banyak, kita buka lagi yang ketiga. Tapi, kita bedakan temanya, mengingat sistem ekonomi digital di NTB semakin bagus, kita usung tema startup di bidang digital economy. Untuk yang ketiga ini pendaftarnya juga semakin banyak,” jelasnya.

Dalam pelatihan tesebut dipaparkan materi tentang pengertian startup, proses penggalian ide bisnis, tantangan, serta solusinya.

Baca juga: Alumnus FEB UGM 1992 Duduki Jabatan Tertinggi PT Taspen Persero

Dari KAFEGAMA Academy 3 ini, lahir 10 startup baru dengan berbagai gagasan yang menarik.

“Setelah pelatihan, kita arahkan mereka untuk turun ke masyarakat, terutama ke desa binaan yang kami kelola.”

“Salah satu desa binaan yakni Dasan Cermen, kini dibina oleh KAFEGAMA Academy angkatan 1. Alhamdulillah sudah dilaunching program hidroponik di desa tersebut,” tuturnya.

Jumlah lubang hidroponik di Dasan Cermen sekitar 500, sekali panen bisa mendapatkan penghasilan Rp1 juta.

Program hidroponik ini berkembang, sampai ada permintaan pasar untuk hidroponik  sebanyak 20 kg per hari.

Untuk program hidroponik itu, KAFEGAMA NTB sudah memiliki kerja sama dengan supermarket dan hotel.

“Program ini tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi lingkungan. Kita mendukung terwujudnya smart enviornment di kelurahan ini.”

“Selain itu, belajar hidroponik di Dasan Cermen bisa sekaligus menjadi wisata edukasi,” jelasnya.

Belum lama ini, KAFEGAMA NTB menggelar Kafegama Academy ke-4 dengan tema tentang create urban farming, secara khusus berupaya mencetak petani kota.

“Jadi, KAFEGAMA Academy ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi ada kelanjutannya.”

“Ada teori dan praktik, kita ajarkan instalasinya, pembibitannya, perawatan, hingga panennya. Pelatihan ini gratis,” tandas Andi.(Kn/Th)

Baca juga: Peraih IPK Tertinggi FEB UGM Ini Selesaikan Skripsi di Erasmus University Rotterdam