Kunjungan Raja-Ratu Belanda ke UGM, Kawinkan Anggrek Hingga Peluncuran Hibah Penelitian

516
Kolaborasi antara UGM dan Belanda telah berlangsung lama dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Foto: Humas UGM
Kolaborasi antara UGM dan Belanda telah berlangsung lama dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Foto: Humas UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng menerima kunjungan Raja Belanda, Willem-Alexander bersama Ratu Maxima, Rabu (11/3/2020) di Balai Senat UGM.

Keduanya bertandang ke Kampus Kerakyatan dalam rangkaian kunjungan kerajaan didampingi Menteri Luar Negeri Belanda, Stephanus Abraham Blok dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Ambassador Swartbowl.

Kolaborasi antara UGM dan Belanda seperti diungkapkan oleh Rektor telah berlangsung lama dan menunjukkan hasil yang memuaskan.

Dalam kesempatan ini, beberapa peneliti dari UGM berkesempatan untuk mempresentasikan penelitian yang tengah dikerjakan, seperti dalam bidang strategis yang meliputi kesehatan, biodiversitas dan hukum.

“Belanda lebih dari sekadar sahabat bagi Indonesia. Kami merasa sangat terhormat dapat menjadi tuan rumah bagi kunjungan yang bersejarah dari Raja dan Ratu Belanda di Universitas kami,” tutur Panut Mulyono.

Dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc., mengundang Ratu Maxima untuk mengawinkan spesies anggrek Indonesia yang kemudian diberi nama Vanda Tricolor Lindley Queen Maxima. Foto: Humas UGM
Dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc., mengundang Ratu Maxima untuk mengawinkan spesies anggrek Indonesia yang kemudian diberi nama Vanda Tricolor Lindley Queen Maxima. Foto: Humas UGM

Baca juga: Supiandi, Awardee LPDP yang Mengabdi untuk Negeri Lewat KAFEGAMA NTB

Sementara itu, Dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc., mengundang Ratu Maxima untuk mengawinkan spesies anggrek Indonesia yang kemudian diberi nama Vanda Tricolor Lindley Queen Maxima.

Hal itu dilakukan guna menandai peran serta dukungan Belanda terhadap pelestarian biodiversitas di Indonesia.

Di samping itu, Raja dan Ratu Belanda juga menyaksikan pameran inovasi sivitas akademika UGM di Balairung.

Pameran ini merupakan program dari Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) UGM.

“Kami menampilkan inovasi dari mahasiswa dan dosen kami. Kami percaya inovasi ini menjadi titik masuk yang baik bagi kolaborasi Kita di masa mendatang,” ujar Rektor.

Baca juga: Sejarawan UGM Kisahkan Pencarian Keris Pangeran Diponegoro yang Tersasar di Belanda