KBRI Den Haag Pulangkan Keris Pangeran Diponegoro yang Ada di Belanda

1166

Baca juga: Alumnus Teknik Kimia UGM dari Blora Ini Jadi Bos Baru PT Pertani

Keris sang pangeran lantas dihadiahkan Kolonel Jan-Baptist Cleerens untuk Raja Willem I pada 1831.

Setelah itu, keris disimpan di Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) atau koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.

Sejumlah koleksi kemudian tersebar ke berbagai museum setelah KKZ ditutup pada 1883.

Kendati demikan, ada kabar juga yang mengatakan bahwa beberapa koleksi ikut hilang.

Salah satunya keris Pangeran Diponegoro yang lantas diserahkan kepada Museum Volkenkunde di Leiden.

Baca juga: Pakar UGM Sebut Kapasitas Indonesia Mampu Tangani Wabah Corona

Sebelum disimpan di Museum Volkenkunde, keris itu pernah dipamerkan di Philadelphia, Amerika Serikat, pada 1876.

Hal itu dibuktikan dengan catatan katalog pameran yang menyebut bahwa keris tersebut adalah milik Pangeran Diponegoro. Sri Margana mengatakan, kerisnya tetap ada, tetapi catatannya saja yang hilang.

Adapun penyerahan keris Pangeran Diponegoro kepada KBRI Den Haag adalah bagian dari perjanjian antara Indonesia dan Belanda.

Yakni tentang pengembalian warisan budaya terkait tokoh sejarah yang disepakati pada 1975.

Pengembalian benda-benda bersejarah pun dimulai tiga tahun berselang, 1978.

Baca juga: Keganasan Corona Lebih Rendah dari MERS dan SARS, Begini Cara Penularan dan Pencegahannya