Muhammad Anan Selesaikan Program D3 Teknologi Instrumentasi Kurang dari 2,5 Tahun

1985

Baca juga: Dekan Fakultas Teknik UGM Dapatkan Amanah Baru di Kemendikbud RI

Hal itu dikatakan Anan untuk melatih mahasiswa menerapkan prinsip otomasi dan elektronika dengan sekreatif mungkin.

Mulai dari membuat PCB (Printed Circuit Board), coding, dan pemodelannya seperti apa. 

Salah satu yang pernah dia bikin adalah Sistem Keamanan Pintu dengan prinsip RFID (Pengenal Frekuensi Radio).

“Dengan menyentuhkan tanda pengenal tertentu, e-KTP misalnya, seseorang bisa membuka pintu,” terang Anan.

Kecintaannya terhadap elektronika juga menuntun Anan bergabung dengan Gadjah Mada Robotic Team (GMRT) selama setahun.

Di GMRT, dia pernah ikut membuat robot tani untuk Kontes Robot Indonesia (KRI) dan robot lain di Abu Robocon (kontes robot se-Asia Pasifik).

GMRT bagi Anan turut menempanya untuk bisa bekerja keras sekaligus membagi waktu.

Baca juga: Dulu Sopir Colt Kampus saat Kuliah, Basuki Sutarjo Ingin Berikan Beasiswa Lewat KAKGIGAMA

“Biasanya jam kerja di GMRT mulai habis Isya sekitar jam 8 malam. Kalau tidak ada pekerjaan berat, bisa selesai sekitar jam 1 atau 2 pagi,” tutur Anan.

“Nah, kalau mendekati lomba, biasanya baru selesai jam 4 atau jam 5 subuh. Jika hari puasa selesai sampai sahur,” jelasnya.

Anan menambahkan, hal itu dia lakukan setiap hari, kecuali Sabtu malam.

Karena itu, dia mengaku sering tidur di bengkel GMRT sejak awal masuk kuliah hingga semester empat.

Akhir kata, Anan memberikan pesan-pesan kepada sesama wisudawan.

“Di UGM, kita dikenal sebagai orang yang berkarya. Oleh karena itu, sebisa mungkin mari menjadikan diri berguna dengan berkarya demi kemajuan bangsa,” pungkasnya.(Ts/-Th)

Baca juga: Peneliti UGM Temukan Cara Sederhana Bersihkan Limbah Merkuri dengan Bahan Lokal