Dulu Sopir Colt Kampus saat Kuliah, Basuki Sutarjo Ingin Berikan Beasiswa Lewat KAKGIGAMA

2883

Baca juga: Sebanyak 25 Angkatan Pulang Kampung Peringati Dies Natalis ke-72 FKG UGM

Usaha ini, kata Basuki mereka lakukan secara diam-diam.

Mereka bertiga enggan usahanya diketahui oleh mahasiswa atau pun dosen FKG UGM, karena khawatir orang-orang tersebut minta diantar tanpa mau membayar.

Oleh sebab itu, sebisa mungkin mereka menyamarkan wajah mereka di saat ada sivitas akademik FKG UGM yang naik ke colt mereka.

“Caranya bisa macam-macamlah. Salah satunya memakai topi. Kami menyamar agar mereka tetap membayar, karena kami butuh uang,” kenang Direktur RSJ dr Arif Zainudin Surakarta ini.

Usaha ini hanya bertahan selama satu tahun. Di tahun 1983, mereka bertiga mulai kembali fokus mengerjakan kewajiban akademik.

Pengorbanan ini tak sia-sia. Basuki berhasil lulus dalam waktu 6 tahun.

Dia lulus pada tahun 1985, tergolong cepat pada masanya.

Baca juga: Soal Jiwasraya, Cisanggiri Syndicate Sarankan Pemerintah Lakukan Langkah Ini

KAKGIGAMA Berkontribusi untuk Almamater

Dengan segala kenakalannya sebagai mahasiswa FKG, Basuki kini dipercaya mengemban amanah sebagai ketua KAKGIGAMA.

Dia menjabat sejak diputuskan Munas KAKGIGAMA tahun 2019.

Dengan amanah ini, Basuki berharap KAKGIGAMA dapat memberi manfaat konkret bagi fakultas.

“Tujuan utama kami ada 3, yaitu, mengumpulkan balung pisah, nostalgia, dan kontribusi ke alamamater.”

“Bentuk kontribusi ke almamater termasuk terlibat dalam pengabdian masyarakat, dan besok kami akan memberi beasiswa, hibah uang dan fasilitas ke fakultas,” pungkasnya. (Vn/-Th)

Baca juga: KAFEGAMA NTB Gelar Sekolah Pemikiran Ekonomi untuk Membumikan Ekonomi Pancasila