Dulu Sopir Colt Kampus saat Kuliah, Basuki Sutarjo Ingin Berikan Beasiswa Lewat KAKGIGAMA

2882
Direktur RSJ dr Arif Zainudin surakarta ini selama kuliah pernah menjadi sopir colt kampus. Foto: Taufiq Hakim
Direktur RSJ dr Arif Zainudin surakarta ini selama kuliah pernah menjadi sopir colt kampus. Foto: Taufiq Hakim

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Basuki Sutarjo mungkin tak pernah mengira dirinya akan berjalan sejauh ini.

Kini dia menduduki jabatan sebagai Ketua KAKGIGAMA, organisasi alumni Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM).

Jabatan ini, kata Basuki, terkesan formal sehingga pemimpinnya dituntut memiliki keahlian organisatoris.

Uniknya, di masa kuliah, Basuki justru bukan sosok organisatoris.

Kepada Kagama, alumni FKG UGM angkatan 1979 ini mengaku dulunya dia mahasiswa yang nakal.

Baca juga: Peneliti UGM Temukan Cara Sederhana Bersihkan Limbah Merkuri dengan Bahan Lokal

Di luar praktikum, hari-harinya sebagai mahasiswa dia habiskan untuk camping atau jalan-jalan di sekitar wilayah Jogja bersama teman-temannya.

Di kampus dia banyak menghabiskan waktu luangnya dengan nongkrong ngalor-ngidul hingga nggabrul di kantin.

“Berhubung teman-teman Saya kebanyakan laki-laki dan miskin, kami sering ngobrolin masalah cewek atau biaya hidup,” kenang Basuki diiringi tawa.

Jadi Sopir Colt Kampus

Masalah Basuki terhadap biaya hidup dan biaya kuliah yang berat sebagai mahasiswa kedokteran gigi bukanlah isapan jempol semata.

Bersama dengan kedua kawannya dari fakultas yang sama, yakni I Gde Putu Wirya (asal Denpasar) dan Daya Suryandaru (Bogor), Basuki rela menjual motor.

Hasilnya digunakan untuk membeli mobil yang dioperasikan sebagai colt dengan trayek Yogyakarta-Kaliurang. Usaha ini dia mulai pada tahun 1982.

Mereka bergantian menjadi sopir atau pun kenek yang jadwalnya disesuaikan dengan jadwal praktikum.

Baca juga: Ingin Bangun Rumah Alumni, Dekan FKG UGM Harapkan Kontribusi Alumni