Guru Besar UGM Ungkapkan Konsep Jagad Biru Rahayu untuk Kelola Sampah

1379

Baca juga: Terkenal sebagai Ahli Medis, Prof. Sardjito Punya Peran Besar di Bidang Politik

Diperkirakan ada 67,1 juta ton sampah per-tahun yang berpotensi menjadi bencana lingkungan dan kehidupan yang serius.

Jumlah total sampah dunia ke laut adalah 275 juta metric ton, dengan rincian 4,8-12,7 juta ton berupa botol, tas, sedotan, bungkus, dan bahan plastik lain.

Bahkan setidaknya 9,85 miliar kantong plastik dihasilkan dari gerai penjualan seluruh Indonesia selama setahun.

Agus mengungkap beberapa hal yang dapat mengurangi konsumsi sampah plastik di Indonesia.

Salah satu yang diharapkan  menjadi langkah konkret ialah kebijakan kantong plastik berbayar atau membawa kantong belanja sendiri.

Baca juga: Buat Kamu Calon Mahasiswa Baru, Ini Tiga Jalur Masuk UGM

Tak hanya itu,  perlu pula dikembangkan plastik bio-degradable dari senyawa organik, seperti ketela pohon, sisik ikan, dan limbah organik lain.

Bahan itu tergolong kuat, namun dapat terdekomposisi lebih cepat dan ramah lingkungan.

Penanganan dan pemanfaatan sampah sebagai energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, sumber energi biomassa, dan pupuk juga perlu dilakukan supaya tetap bermanfaat.

Agus bertutur bahwa sampah organik yang berasal dari  sisa pangan juga sangat besar.

Badan Pangan dan Pertanian (FAO) melaporkan faktor penyebab kehilangan pangan dunia yaitu pola konsumsi yang tidak baik mencapai 1,3 miliar ton, sehingga menjadi sampah pangan dunia.

Baca juga: Menyelisik Jejak Presiden Sukarno di Masjid Biru Saint Petersburg, Rusia