Zakat Dapat Mendorong Pengentasan Kemiskinan dan Bangun SDM

350
Pidato kunci Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Prof. Agus Sartono dalam Mukernas Amil Yayasan Baitul Maal (YBM) Bank BRI. Foto: Harian Nasional
Pidato kunci Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Prof. Agus Sartono dalam Mukernas Amil Yayasan Baitul Maal (YBM) Bank BRI. Foto: Harian Nasional

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Menurut data Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2019, total penduduk muslim di Indonesia sebanyak 229 juta jiwa.

Dengan jumlah tersebut, Indonesia memiliki potensi ekonomi Islam yang sangat besar.

Laporan terbaru State of The Global Islamic Economy 2018/2019 menunjukkan bahwa potensi ekonomi Islam pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 3,8 juta dolar Amerika Serikat atau 500 triliun rupiah.

Potensi tersebut tentu erat kaitannya dengan potensi zakat dari penduduk muslim Indonesia.

Baca juga: Jagongan Perdana KAGAMA Canberra: Dibuka dengan Stunting, Ditutup dengan Nasi Brongkos

Besarnya potensi zakat di Indonesia juga dirilis Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sempat mengeluarkan Indikator Pemetaan Potensi Zakat (IPPZ) dan Outlook Zakat Indonesia 2019.

Namun demikian, Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kesejahteraan, Agus Sartono mengungkapkan bahwa potensi zakat  Indonesia masih sangat mungkin untuk ditingkatkan.

Diketahui bahwa saat ini telah berdiri sebanyak 549 Badan Amil Zakat Nasional dan 587 Lembaga Zakat.

Cara yang dapat dilakukan guna meningkatkan potensi zakat ialah memperbanyak tumbuh kembang lembaga amil zakat, demi optimalisasi pengumpulan zakat.

Menurut Agus, pengumpulan zakat dapat ikut andil secara efektif dalam pengentasan kemiskinan.

Baca juga: Guru Besar FK-KMK UGM Terbitkan Buku Tak Kenal Maka Tak Sayang